www.rekamfakta.id – Dalam sebuah acara yang menghadirkan ribuan petani dan pejabat tinggi, Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, menyerukan kebangkitan sektor pertanian. Acara ini bertujuan untuk mendorong ketahanan pangan nasional dan mencapai swasembada gula penuh pada tahun 2028.
Acara Panen Raya Tebu dan Rembuk Tani yang diadakan di Wotgaleh, Sleman, menjadi momen penting untuk memperkuat kerjasama antara pusat dan daerah. Gibran mengingatkan bahwa tanpa kolaborasi, target swasembada tersebut tidak akan tercapai.
Mengenal Komitmen Pemerintah untuk Swasembada Gula
Dalam sambutannya, Gibran mengungkapkan bahwa target swasembada gula konsumsi pada 2026 dan swasembada penuh pada 2028 adalah hal yang mungkin. Ia menekankan pentingnya sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah dalam mencapai tujuan tersebut.
Para petani berperan krusial dalam mencapai target tersebut, dan Gibran berharap mereka bisa berinovasi. Dengan mengedepankan kerjasama, hasil maksimal dalam pertanian dapat terwujud.
Optimisme pun terbangun dalam suasana acara tersebut, saat Gibran mengutarakan keyakinan bahwa pertumbuhan sektor pertanian akan menciptakan akses yang lebih baik bagi petani. Kerja kolektif dan semangat kebangkitan pertanian harus terus digelorakan.
Modernisasi Pertanian untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Salah satu penekanan dalam acara tersebut adalah pentingnya modernisasi dalam pertanian. Gibran menilai bahwa penggunaan teknologi terkini, seperti drone berbasis kecerdasan buatan, sangat penting untuk meningkatkan hasil pertanian.
Dalam konteks ini, modernisasi bukan sekadar pilihan, melainkan keharusan. Menyediakan alat modern di lapangan adalah respons terhadap kebutuhan petani yang diungkapkan pada kunjungan sebelumnya.
Gibran juga menyoroti tantangan yang masih dihadapi sektor pertanian, termasuk fluktuasi harga komoditas dan distribusi pupuk yang kurang efisien. Ketidakberesan ini harus menjadi perhatian serius agar produktivitas petani dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.
Pentingnya Peremajaan Varietas Tebu untuk Meningkatkan Hasil
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang turut hadir, menjelaskan tentang strategi untuk mencapai swasembada gula. Salah satu fokusnya adalah peremajaan varietas tebu untuk meningkatkan kadar rendemen.
Peremajaan ini bertujuan membenahi kondisi lahan yang selama ini ditanami varietas yang berbeda-beda. Sehingga hasil panen bisa lebih optimal dan produktivitas bisa ditingkatkan dengan minimalisasi kerugian.
Target besar kementerian adalah meremajakan tebu di lahan seluas 500 ribu hektare dalam waktu tiga tahun. Dengan langkah ini, diharapkan hasil panen bisa meningkat signifikan dan mendukung ketersediaan gula nasional.
Keterlibatan Semua Pihak dalam Mewujudkan Swasembada
Rahmad Pribadi, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, menyampaikan komitmennya untuk mendukung program pemerintah. Ia menekankan pentingnya pertukaran informasi dan inovasi dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian.
Dalam enam bulan terakhir, PT Pupuk Indonesia telah mengadakan berbagai acara rembuk tani yang difokuskan pada pengembangan pertanian. Ini merupakan langkah strategis untuk mendengarkan langsung kebutuhan petani di lapangan.
Rahmad juga menghargai upaya pemerintah dalam menyederhanakan regulasi pupuk. Kebijakan ini terbukti meningkatkan distribusi pupuk bersubsidi, memberikan harapan baru bagi petani untuk meningkatkan hasil pertanian mereka.
Melalui semangat kolaborasi, modernisasi, dan komitmen semua pihak, target swasembada gula penuh pada tahun 2028 tampaknya semakin realistis. Dengan langkah-langkah konkret dan kerjasama yang kuat, masa depan pertanian Indonesia terlihat lebih cerah.