www.rekamfakta.id – Surabaya – Di tengah dinamika sosial politik yang berlangsung di Indonesia, adanya risikon delegitimasi terhadap institusi negara menjadi perhatian serius. Tidak hanya Tentara Nasional Indonesia (TNI), tetapi juga lembaga lain yang seharusnya menjadi pilar dalam menjaga kesinambungan dan stabilitas negara.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) Wilayah VII Jawa Timur, Naufal Gama Affandyar, yang menegaskan bahwa peran mahasiswa dan TNI sangat penting dalam membangun sinergi untuk menghadapi tantangan tersebut. Sinergi ini akan menjadi modal utama dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap negara.
Naufal menekankan bahwa narasi yang merugikan institusi negara perlu segera disikapi. “Delegitimasi dapat merusak fondasi negara jika tidak ditangani dengan serius. Oleh karena itu, setiap elemen bangsa, termasuk mahasiswa dan TNI, memiliki tanggung jawab untuk berkolaborasi,” ujarnya saat berbincang dengan media baru-baru ini.
Mahasiswa, menurut Naufal, memiliki potensi besar untuk membawa inovasi dan gagasan baru. Ketika disandingkan dengan kedisiplinan dan pengalaman TNI, sinergi ini bisa menghasilkan program dan solusi konkret yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Selanjutnya, ia juga mencatat, ancaman yang menghadapi bangsa kini tidak hanya bersifat militer atau ekonomi. Namun, adanya serangan informasi yang dimaksudkan untuk meruntuhkan legitimasi institusi pemerintahan sangat mengkhawatirkan.
Menurut Naufal, jika kepercayaan masyarakat terhadap negara hancur, maka akan lebih mudah bagi pihak-pihak tertentu untuk memecah belah kesatuan bangsa. Oleh karena itu, kolaborasi antara mahasiswa dan TNI menjadi semakin penting agar bisa menghasilkan solusi yang dirasakan oleh masyarakat luas.
Data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2024 mencatat bahwa ada lebih dari 8,9 juta mahasiswa aktif di Indonesia, sementara itu TNI memiliki sekitar 404.500 personel aktif yang berperan dalam menjaga stabilitas keamanan.
Dengan potensi yang begitu besar, Naufal optimis bahwa jika kedua kekuatan ini bersatu, dampak positifnya akan sangat dirasakan oleh rakyat. “Kita bisa memanfaatkan sumber daya ini untuk menjawab tantangan dan kebutuhan yang ada,” ungkapnya dengan percaya diri.
Naufal menekankan lebih jauh, kolaborasi antara mahasiswa dan TNI akan menjadi benteng terakhir melawan upaya-upaya yang berpotensi melemahkan legitimasi negara. “Kepedulian mahasiswa untuk berkontribusi sangat diperlukan agar mereka bukan hanya sekadar menjadi pengamat, tetapi agen perubahan,” tukasnya.
Sinergi Antara Mahasiswa dan TNI sebagai Solusi Masa Depan
Kerjasama antara mahasiswa dan TNI seharusnya tidak hanya menjadi slogan, tetapi juga sebuah praktik yang melibatkan berbagai aspek kehidupan masyarakat. Melalui program-program seperti kuliah kebangsaan, mahasiswa bisa ikut serta dalam memperkuat wawasan kebangsaan di kalangan generasi muda.
Program-program ini dapat memfasilitasi diskusi lebih mendalam mengenai isu kedaulatan dan pertahanan negara, menciptakan pemahaman yang lebih baik mengenai peran TNI dalam menjaga keamanan nasional. Dengan fondasi pengetahuan yang kuat, masyarakat akan lebih percaya kepada institusi negara.
Di sisi lain, TNI punya pengalaman luas dalam menangani berbagai permasalahan, baik di dalam negeri maupun dalam konteks internasional. Dengan menggandeng mahasiswa, mereka bisa mendapatkan perspektif yang lebih segar dan inovatif dalam berbagai kebijakan yang berkaitan dengan pertahanan.
Namun, kolaborasi ini juga harus memberi ruang bagi mahasiswa untuk berwacana dan berinovasi. Sinergi yang seimbang antara pengalaman dan ide-ide baru ini dapat menjadi kunci untuk merumuskan solusi-solusi yang efektif.
Naufal juga menggarisbawahi pentingnya pengabdian masyarakat yang melibatkan kedua pihak. Program ini bisa berfokus pada daerah-daerah tertinggal atau 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal), di mana kehadiran mereka bisa memberikan dampak langsung bagi masyarakat.
Pentingnya Edukasi untuk Meningkatkan Kesadaran Publik
Dari berbagai program sinergi, edukasi menjadi salah satu komponen fundamental yang perlu diperkuat. Kesadaran masyarakat mengenai peran TNI dan mahasiswa dalam menjaga stabilitas negara harus mulai ditanamkan sejak dini.
Melalui pendekatan edukatif, diharapkan masyarakat tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga mampu berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang positif. Diskusi-diskusi tentang pentingnya kedaulatan, persatuan, dan kesatuan dapat dimulai dari lingkungan terdekat.
Program-program yang mengarahkan perhatian pada isu-isu kedaulatan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Dengan melibatkan mahasiswa sebagai agen perubahan, TNI bisa mendapatkan dukungan lebih luas dari masyarakat.
Dari sinergi ini, kita mendapati bahwa menghadapi tantangan yang ada tidak hanya menjadi tugas satu pihak saja. Setiap elemen harus menunjukkan kepedulian dan sikap proaktif dalam menciptakan harmoni sosial.
Masyarakat yang teredukasi dengan baik mengenai pentingnya peran TNI dan mahasiswa dalam stabilitas negara akan menjadi pilar kuat dalam mewujudkan cita-cita bangsa. Dalam hal ini, tugas kita bersama untuk menanamkan rasa percaya dan cinta tanah air.
Menatap Masa Depan dengan Keyakinan dan Bersama
Menatap ke depan, kolaborasi antara mahasiswa dan TNI harus terus dipelihara dan dikembangkan. Inisiatif-inisiatif baru yang melibatkan kedua elemen ini harus digalakkan agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.
Kesadaran untuk bersinergi menjadi langkah awal dalam membangun masa depan yang lebih baik. Di tengah era digital yang penuh tantangan, kita dituntut untuk beradaptasi dengan cepat tanpa kehilangan jiwa nasionalisme.
Pursuit untuk menciptakan bangsa yang bersatu dan kokoh bukanlah hal yang mudah, namun dengan usaha bersama, hal itu bisa dicapai. Sinergi antara sumber daya manusia yang terdidik dan berpengalaman akan menciptakan sinergi yang kuat.
Melalui kolaborasi yang optimal, kita bisa meredam isu-isu provokatif yang berpotensi mengancam stabilitas negara. Ujungnya, tujuan besar dari rekayasa sosial ini adalah terciptanya harmoni dan persatuan di tengah keragaman.
Dengan komitmen dan semangat gotong royong, masa depan bangsa akan lebih cerah. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga keutuhan negara agar tetap berdaulat dan bersatu. Sinergi inilah yang menjadi harapan untuk mewujudkan cita-cita bangsa kedepan.
