www.rekamfakta.id – Sleman – Ajang lari lintas alam kembali mengguncang perhatian para penggemar olahraga petualangan! Universitas Gadjah Mada (UGM), bekerja sama dengan komunitas Kagama Lari Untuk Berbagi (KLUB), akan menggelar UGM Trail Run (UGMTR) 2025 yang menjanjikan pengalaman tak terlupakan bagi para peserta.
Acara ini direncanakan berlangsung pada 21–22 September 2025 di lokasi yang indah, kawasan Kaliurang, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam edisi kelimanya ini, UGMTR menawarkan tantangan dan keseruan yang berbeda, bahkan untuk pelari yang baru memulai.
“Kami hadir dengan penyegaran baru yang lebih menggugah semangat,” ungkap Ketua Panitia UGMTR 2025, Budi Susila, saat konferensi pers yang diadakan di Wisma Kagama. Pelaksanaan di Lapangan Gelora Hargobinangun, Kaliurang, dipilih untuk memberikan pengalaman berlari yang menyentuh berbagai lapisan masyarakat.
Dengan latar belakang Gunung Merapi yang memukau, peserta diharapkan tidak hanya berlari tetapi juga menikmati keindahan alam yang menyertainya. Budi menambahkan, “Kami ingin setiap orang merasa terhubung dengan alam selama acara ini.”
Selain itu, kegiatan ini memiliki misi sosial yang kuat, di mana kehadiran ribuan pelari diharapkan membawa dampak positif terhadap masyarakat setempat. “Kegiatan ini lebih dari sekadar olahraga; ini adalah langkah menuju kontribusi yang berarti bagi komunitas,” lanjut Budi.
Pada UGMTR 2025, panitia akan menyediakan empat kategori lomba yang dirancang untuk menjangkau lebih banyak pelari. Kategori terbaru adalah 7 km untuk pelari pemula, serta 15 km, 30 km, dan 50 km untuk yang lebih berpengalaman.
“Ini adalah kesempatan untuk mengundang pelari dari berbagai latar belakang untuk turut serta, baik yang baru memulai maupun yang sudah berpengalaman,” jelas Budi. Target panitia tahun ini adalah 2.000 peserta, sebuah angka ambisius mengingat tingginya minat masyarakat sejak pendaftaran dibuka pada bulan Mei lalu.
Antusiasme peserta sudah terlihat jelas, dengan lebih dari 1.000 pendaftar dalam dua bulan pertama, menunjukkan banyaknya orang yang ingin berpartisipasi. Budi optimis bahwa mereka akan mencapai target yang ditetapkan.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, Arie Sujito, menekankan pentingnya keselamatan dalam ajang ini. Ia menjelaskan bahwa trail run memiliki risiko yang berbeda dibandingkan dengan lari di jalan raya.
“Kami telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa semua langkah keamanan diambil. Termasuk tim medis dan SAR siap sedia untuk memberikan bantuan jika diperlukan,” ujar Arie. Ia juga menambahkan bahwa sosialisasi mengenai keselamatan akan dilakukan secara menyeluruh kepada semua peserta.
Konsep Menarik yang Disuguhkan UGM Trail Run 2025
UGMTR tidak hanya fokus pada aspek olahraga, tetapi juga menyampaikan pesan sosial yang penting. Tema “Run, Edu, Care” diusung untuk menggambarkan berbagai misi yang ingin disampaikan.
Run mencerminkan upaya untuk menumbuhkan gaya hidup sehat di kalangan masyarakat, sedangkan Edu berfokus pada edukasi tentang mitigasi bencana dengan dukungan dari ahli vulkanologi UGM. Edukasi ini sangat penting mengingat keberadaan Gunung Merapi yang merupakan salah satu gunung aktif di Indonesia.
Cara Care diwujudkan melalui tindakan sosial seperti charity run dan penggalangan beasiswa. Puncak kegiatan sosial ini akan diadakan bertepatan dengan perayaan Dies Natalis UGM yang berlangsung tiga bulan setelah event utama UGMTR.
“Event ini tidak semata-mata sebuah perlombaan, tetapi juga menunjukkan kepedulian UGM terhadap lingkungan sekitar dan masyarakat,” tambah Arie. UGMTR bertujuan untuk menginspirasi orang-orang bahwa olahraga dapat menjadi sarana untuk berbagi dan belajar sekaligus.
Melalui acara lari ini, UGM berharap dapat menciptakan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan keberadaan masyarakat dalam berbagai konteks. Dengan begitu, pelari tidak hanya mengukur kecepatan atau kekuatan fisik, tetapi juga berkontribusi pada masyarakat dan lingkungan.
Menghadapi Tantangan Baru dalam UGM Trail Run 2025
Setiap tahun, penyelenggaraan UGMTR pasti membawa tantangan baru. Medan yang menantang di Kaliurang menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta yang menyukai petualangan.
Pengalaman berlari di medan yang bervariasi sangat berbeda dibandingkan dengan berlomba di jalanan kota. Budi menjelaskan bahwa pengalaman ini akan memberikan kesan mendalam bagi para pelari yang menyukai tantangan.
Persiapan panitia juga sangat matang, dengan mempertimbangkan berbagai faktor untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan dan aman bagi peserta. Kemitraan dengan berbagai pihak akan diperkuat untuk memastikan kelancaran acara.
“Kami berharap semua peserta bisa menikmati keindahan alam sekaligus menantang diri mereka,” ungkap Budi. Ia secara khusus menekankan pentingnya persiapan fisik dan mental demi menghadapi tantangan yang akan dihadapi.
Pendaftaran yang dibuka secara online memungkinkan akomodasi yang cepat dan nyaman bagi peserta. Panitia juga memberikan berbagai informasi penting melalui media sosial dan platform komunikasi lainnya untuk memastikan semua peserta mendapatkan informasi yang akurat.
Upaya Terus Menerus untuk Meningkatkan Perhelatan ini
Penyelenggaraan UGMTR tahun ini merupakan langkah berlanjut dari kesuksesan edisi-edisi sebelumnya. Setiap tahun, panitia berusaha untuk meningkatkan pengalaman peserta dan memberikan nuansa baru yang lebih menarik.
Feedback dari peserta tahun lalu sangat penting dalam penyusunan acara tahun ini. “Kami selalu terbuka untuk kritik dan saran agar acara ini dapat terus berkembang,” tukas Budi. Melalui kolaborasi antara penyelenggara dan peserta, diharapkan event ini menjadi lebih baik setiap tahunnya.
Secara keseluruhan, UGM Trail Run 2025 diharapkan bisa menjadi festival lari yang bukan hanya menyuguhkan kesenangan, namun juga nilai sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Pesona alam yang indah menjadi latar belakang sempurna untuk merasakan relasi antar individu dan komunitas.
Akhirnya, UGMTR diharapkan dapat menjadi kebanggaan bagi Universitas Gadjah Mada dan masyarakat Sleman. “Kami ingin menjadi panutan dalam mempromosikan gaya hidup sehat dan memberi dampak positif bagi lingkungan,” tutup Budi. UGMTR adalah bukti bahwa olahraga dapat menyatukan orang dan menyampaikan pesan moral yang kuat.***