www.rekamfakta.id – Jakarta – Kementerian Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) sedang melakukan penataan ulang birokrasi melalui penerapan teknologi dan peningkatan efisiensi anggaran. Transformasi ini bertujuan untuk menciptakan sistem yang lebih responsif dan transparan dalam pengelolaan sumber daya manusia.
Diskusi strategis yang berlangsung pada Rabu, 4 Juni 2025, dihadiri oleh Menteri Imipas, Agus Andrianto, yang menekankan perlunya efisiensi dalam pengelolaan sumber daya manusia. Pertemuan ini juga memberikan gambaran tentang bagaimana teknologi dapat mengoptimalkan birokrasi dan membantu mencapai tujuan kementerian.
Inovasi Digital dalam Birokrasi
Salah satu inovasi yang menjadi fokus adalah aplikasi STAR-ASN, yang merupakan singkatan dari Smart Technology, Adaptive, and Responsible Aparatur Sipil Negara. Aplikasi ini dirancang untuk meningkatkan akuntabilitas dan responsivitas dalam tata kelola birokrasi.
Kepala Biro SDM Aparatur, Organisasi, dan Ketatalaksanaan menjelaskan bahwa STAR-ASN bertujuan untuk menunjang seluruh kegiatan kementerian. Dengan aplikasi ini, pengelolaan data pegawai akan lebih terstruktur, dan proses pengambilan keputusan menjadi lebih cepat. Demonstrasi yang dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Imipas, Asep Kurnia, menunjukkan betapa mudahnya penggunaan aplikasi ini, serta mendorong seluruh unit eselon I untuk segera memperbarui data mereka. Hal ini diyakini akan memperbaiki kinerja dan pelayanan publik yang lebih baik.
Pentingnya Rencana Strategis dan Anggaran
Selain aplikasi STAR-ASN, pertemuan juga membahas rencana strategis kementerian yang menjadi panduan bagi perkembangan Kementerian Imipas ke depan. Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan merinci visi, misi, dan tujuan yang harus dicapai oleh seluruh unit. Dialog interaktif antara jajaran kementerian menjadi sarana krusial dalam perumusan rencana strategis ini.
Menteri Agus menegaskan pentingnya agar rencana strategis ini menjadi pedoman yang optimal untuk diterapkan di semua unit, sehingga menciptakan budaya kerja yang produktif dan efisien. Selain itu, pagu indikatif anggaran untuk tahun 2026 juga menjadi agenda utama yang dibahas. Dengan tingginya belanja pegawai, diperlukan perhitungan yang cermat terkait kuota penerimaan pegawai di masa mendatang.
Pertemuan ini menjadi langkah awal dalam menerapkan perubahan yang dibutuhkan di Kementerian Imipas. Di tengah tantangan birokrasi yang kompleks, efisiensi dan inovasi teknologi menjadi kunci untuk menjawab kebutuhan masyarakat dengan lebih baik. Kementerian Imipas berkomitmen untuk terus beradaptasi dan memperbaiki diri dalam memberikan pelayanan yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan.