www.rekamfakta.id – Tabanan—Sebuah kisah menegangkan berakhir dengan bahagia pada pagi hari ini, Selasa (8/7/2025), saat dua pendaki yang tersesat di kaki Gunung Batukaru, Tabanan, berhasil ditemukan dalam kondisi selamat. Kisah tersebut melibatkan ibu dan anak, Astuti dan Resta, yang menjalani pengalaman dramatis di tengah hutan yang lebat.
Berita hilangnya Astuti dan Resta segera memicu reaksi cepat dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar. Tim SAR diberangkatkan dengan segera, melawan tantangan medan yang sulit dan cuaca yang tak menentu.
Tim yang terdiri dari lima personel bergerak cepat menembus hutan Batukaru, mengikuti rute yang diduga digunakan oleh korban. Dengan penuh perhatian, mereka menyusuri jalur demi jalur, mencari jejak yang mungkin ditinggalkan oleh ibu dan anak tersebut.
Beberapa tanda mulai terlihat, termasuk bekas makanan, yang memberi harapan kepada tim SAR. Namun, pencarian yang berlangsung sepanjang sore tidak membuahkan hasil, memaksa tim untuk kembali ke Pura Batukaru tanpa membawa hasil yang diharapkan.
Awal Pencarian dan Harapan Tim SAR
Kegelapan malam menyelimuti hutan Batukaru, tetapi harapan muncul sekitar pukul 19.00 WITA. Informasi mengejutkan tiba: Astuti dan Resta ditemukan oleh sekelompok pendaki lain yang sedang berada di kawasan tersebut.
Kelompok pendaki ini menjadi kunci untuk menentukan lokasi ibu dan anak yang tersesat, yang diketahui berada di Pos 3 jalur pendakian Pura Malen. Koordinat mereka diketahui, yang memberikan petunjuk berharga bagi tim SAR dalam upaya penyelamatan.
Tim SAR pun segera bergegas dari Pura Batukaru menuju Pura Malen dengan semangat baru. Rasa optimisme mulai menggerakkan langkah mereka saat mengetahui kedua korban masih dalam keadaan hidup.
Setelah penyusuran yang melelahkan, akhirnya tim SAR berhasil menemui Astuti dan Resta dengan rombongan pendaki lainnya. Keduanya ditemukan di ketinggian 1.845 Mdpl, sebuah momen yang membawa rasa lega bagi tim penyelamat.
Cahaya harapan tampak jelas ketika kedua korban mulai bergerak menuruni gunung bersama tim SAR. Dalam perjalanan turun, tim memastikan untuk menjaga keselamatan mereka, karena perjalanan menuju tempat aman belum berakhir.
Kembali ke Keamanan dan Kehangatan Keluarga
Pada pukul 01.15 WITA, Astuti dan Resta tiba di Pura Malen dengan selamat, meski ibu sempat mengalami kedinginan yang parah akibat berada lama di hutan. Momen emosional terjadi ketika keduanya diserahkan kembali kepada keluarga yang menunggu dengan cemas.
Reuni ini tentu sangat menyentuh hati, di mana air mata bahagia mengalir saat keluarga melihat kembali anggota mereka. Keberhasilan operasi penyelamatan ini tak lepas dari kolaborasi luar biasa yang ditunjukkan oleh berbagai unsur SAR yang terlibat.
Tim penyelamat terdiri dari berbagai elemen, mulai dari Tim Rescue Kansar Denpasar, BPBD Tabanan, Polsek Pupuan, hingga relawan dari Bali Ranger Community. Sinergi ini menunjukkan betapa pentingnya kerja sama dalam menghadapi situasi darurat.
Sebuah nota terima kasih pun disampaikan kepada semua yang terlibat dalam proses pencarian dan penyelamatan. Dedikasi mereka tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga memberikan kembali harapan dan kedamaian kepada keluarga.
Pentingnya Keselamatan dalam Pendakian Gunung
Kisah ini memberikan pelajaran berharga mengenai pentingnya keselamatan saat melakukan pendakian gunung. Persiapan yang matang sebelum berangkat sangatlah krusial untuk menghindari kecelakaan dan situasi darurat.
Setiap pendaki disarankan untuk membawa peta, peralatan navigasi, dan barang-barang keselamatan lainnya. Hal ini menjadi pembelajaran bagi banyak orang untuk menghargai alam dan menjaga diri saat berada di luar ruangan.
Selain itu, komunikasi dengan pihak berwenang juga sangat penting. Dalam kasus Astuti dan Resta, informasi yang diterima tim SAR dari kelompok pendaki lain sangat menentukan keberhasilan pencarian.
Selalu penting untuk memberitahu keluarga atau teman tentang rencana pendakian. Hal ini tidak hanya memberikan keamanan tambahan, tetapi juga memudahkan proses pencarian jika terjadi sesuatu.
Dalam pengalaman ini, rasa kebersamaan dan kepedulian dari masyarakat setempat juga terlihat jelas. Keterlibatan relawan dan kelompok masyarakat menunjukkan bahwa saling membantu adalah nilai yang sangat dihargai.