www.rekamfakta.id – Tabanan memiliki potensi luar biasa untuk tumbuh dan berkembang. Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah dan dunia akademis, harapan untuk mempercepat pembangunan di desa semakin menguat.
Partisipasi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata dari Universitas Gadjah Mada sangat diharapkan untuk memberikan kontribusi nyata. Kehadiran mereka dapat menjadi pendorong pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat lokal.
Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya, secara terbuka menyambut kedatangan 60 mahasiswa KKN. Ia menekankan bahwa kehadiran para mahasiswa tersebut diharapkan dapat membangun sinergi yang kuat dalam program-program pembangunan daerah.
Pernyataan dari Bupati Sanjaya mencerminkan komitmennya untuk memberikan wadah bagi generasi muda. Ini adalah langkah penting untuk memperkuat keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan.
Mahasiswa diharapkan mendatangkan ide-ide segar yang relevan untuk menghadapi tantangan pedesaan. Salah satu fokus penting adalah program Tabanan Bersih dari Gubernur Bali yang menjadi agenda prioritas.
Melalui kehadiran mahasiswa, Bupati Sanjaya berharap masyarakat terdorong untuk mengejar pendidikan yang lebih tinggi. Ia yakin upaya ini akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Tabanan.
Optimisme Pembangunan melalui Kolaborasi yang Kuat
Komitmen Bupati Sanjaya untuk membuka kerjasama dengan universitas menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah dan akademisi. Dalam hal ini, mahasiswa diharapkan berkolaborasi dengan aparatur pemerintah untuk merancang program yang efektif.
“Koordinasi dengan Camat perlu dilakukan agar program yang dirancang dapat diimplementasikan dengan baik,” ungkapnya. Dengan komunikasi yang baik, semua langkah pembangunan bisa berjalan dengan lancar.
Tabanan sendiri kaya akan potensi, mulai dari sektor pertanian hingga pariwisata. “Silakan adik-adik berkiprah membantu kami untuk mengembangkannya,” ujarnya, memberikan semangat kepada mahasiswa KKN.
Program KKN UGM di Tabanan tersebar di dua kecamatan strategis, yaitu Kerambitan dan Marga. Setiap desa menjadi laboratorium bagi mahasiswa untuk menerapkan inovasi dan solusi terhadap berbagai masalah yang dihadapi.
Mahasiswa telah memulai kegiatan KKN mereka sejak akhir Juni dan akan berlangsung hingga pertengahan bulan berikutnya. Selama periode tersebut, mereka berkomitmen untuk memberikan kontribusi maksimal pada masyarakat.
Inovasi dan Solusi Praktis untuk Permasalahan Lingkungan
Abimanyu, salah satu mahasiswa KKN, menyatakan bahwa mereka telah menyiapkan program berdasarkan masukan dari kepala desa. Fokus utama mereka adalah menemukan solusi yang konkret untuk permasalahan sampah yang mengganggu lingkungan.
“Kami berencana untuk membuat kotak sampah dengan sensor untuk memisahkan sampah organik dan anorganik,” jelasnya. Inisiatif ini merupakan langkah inovatif yang diharapkan dapat membantu warga setempat lebih sadar akan pengelolaan sampah.
Selanjutnya, mereka akan menciptakan incinerator sederhana dengan emisi rendah. Langkah ini menunjukkan komitmen kelompok mahasiswa terhadap pelestarian lingkungan dan pengurangan polusi.
Keberagaman latar belakang akademis mahasiswa juga akan dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan. Misalnya, mereka akan menata jogging track wisata dan menambahkan panel tenaga surya, menciptakan tempat yang ramah lingkungan dan menarik.
Kegiatan lainnya termasuk operasional katarak yang digelar bersama KAGAMA Bali dan Jhon Fawcett Foundation. Kerjasama ini adalah contoh nyata dari bagaimana berbagai pihak bisa bersinergi untuk kebaikan bersama.
Keterlibatan Alumni dalam Pembangunan Berkelanjutan
KAGAMA Bali mengungkapkan dukungan dari alumni terhadap program-program yang dilaksanakan mahasiswa. Ketua KAGAMA Bali, IGN Agung Diatmika, berharap kontribusi alumni dapat terbagi sesuai dengan profesi dan keahlian masing-masing.
“Kami memiliki alumni yang memiliki beragam latar belakang, dan mereka siap berkontribusi,” tambahnya. Diharapkan, sinergi ini bisa meningkatkan efektivitas implementasi program di Tabanan.
KAGAMA Bali juga berupaya menjalin kerjasama lebih luas dengan pemerintah daerah. Hal ini penting untuk mendukung pengembangan pariwisata berkualitas dan pertanian berkelanjutan di Tabanan.
Kegiatan pembinaan dan pengelolaan sumber daya di Tabanan, seperti hutan bambu Sandan, turut mendapatkan perhatian. “Kami berharap Bupati dapat memberikan dukungan lebih lanjut,” ujarnya menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor.
Respon Bupati Sanjaya terhadap usulan tersebut sangat positif. Ia meminta Ketua Badan Riset Daerah untuk segera menindaklanjuti, menunjukkan keseriusan dalam menjalankan program-program tersebut.