www.rekamfakta.id – Badung – Sebanyak 29 mahasiswa terpilih dari Universitas Gadjah Mada (UGM) bersiap untuk menggali potensi lokal melalui program Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM). Program ini berlangsung hampir dua bulan, dimulai dari 20 Juni hingga 8 Agustus 2025, dan ditujukan untuk membangkitkan semangat komunitas lokal dalam berbagai sektor.
Tim KKN UGM akan beraktivitas di Desa Belok Sidan dan Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Mereka mengusung tema: “Inovasi Pertanian dan Pariwisata Berkelanjutan Melalui Kolaborasi dan Kemandirian dalam Mengoptimalkan Smart Branding” dengan harapan untuk memberikan dampak positif yang nyata.
Dengan semangat inovatif, mahasiswa ini tidak hanya ingin memenuhi tugas akademik mereka, tetapi juga bertujuan untuk memperkuat dan mendorong pengembangan potensi baik di bidang pertanian maupun pariwisata. Mereka bertekad untuk memanfaatkan keunikan setiap desa agar dapat lebih dikenal dan diberdayakan secara optimal.
Partisipasi mahasiswa dalam program ini terdiversifikasi, dengan latar belakang yang berasal dari empat bidang keilmuan, yaitu sains dan teknologi, agro, sosial humaniora, serta medika. Diversitas ini bertujuan untuk memberikan pendekatan multidisipliner yang komprehensif untuk masalah yang akan dihadapi di lapangan.
Pekan pertama di desa-desa tersebut diharapkan menjadi awal yang baik untuk menggali potensi pertanian dan pariwisata. Tim KKN merancang berbagai program yang tidak hanya mengandalkan kekayaan alam, tetapi juga mengedepankan keunikan budaya setempat dan potensi ekonomi yang belum sepenuhnya dieksplorasi.
Program ini memiliki tujuan yang jelas: mengoptimalkan komoditas hasil pertanian setempat, memperkuat daya saing sektor pariwisata, dan menciptakan identitas desa yang kuat melalui strategi smart branding yang berbasis digital dan partisipasi masyarakat. Hal ini dilakukan agar kedua desa dapat dikenal lebih luas.
“Kami berharap kegiatan KKN ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di Desa Belok Sidan dan Pelaga,” ungkap Ghifari Ash-Shiddiqy F. Syofian, selaku Koordinator Mahasiswa Bagian Unit. Dengan penuh optimisme, ia menambahkan bahwa kolaborasi dengan pemerintah desa dan masyarakat lokal akan menjadi kunci sukses program ini.
Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), juga memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif mahasiswa ini. Ia berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap langkah dalam program KKN ini berjalan sesuai dengan prinsip pengabdian, pemberdayaan, dan keberlanjutan.
Antusiasme Masyarakat dalam Menyambut Kehadiran Tim KKN
Sambutan hangat dari masyarakat Desa Belok Sidan dan Pelaga menunjukkan kesiapan mereka untuk berkolaborasi. Pemerintah desa menyatakan keterbukaan untuk bekerja sama demi memperkuat strategi pembangunan yang telah dirancang bersama.
Para anggota masyarakat pun terlihat antusias dengan kehadiran mahasiswa dari UGM. Mereka sangat berharap kolaborasi ini akan membawa manfaat dan inovasi yang bisa mendorong kemajuan ekosistem lokal.
Keberadaan mahasiswa di dua desa ini diharapkan dapat mengangkat semangat pengelolaan potensi lokal secara kreatif dan berkelanjutan. Ini merupakan kesempatan emas untuk membuka dialog dan peluang kerja sama yang lebih luas ke depan.
Inisiatif ini bukan hanya untuk mendukung masyarakat setempat, tetapi juga membangun hubungan saling menguntungkan antara universitas dan komunitas. Melalui pendekatan kolaboratif, diharapkan muncul solusi yang relevan dengan tantangan yang ada di lapangan.
Melalui keterlibatan aktif dengan masyarakat, mahasiswa akan belajar langsung dari pengalaman dan tantangan yang dihadapi. Hal ini sekaligus menjadi ajang untuk menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku kuliah dalam konteks nyata.
Peran Inovasi dalam Pengembangan Sektor Pertanian dan Pariwisata
Di sektor pertanian, mahasiswa berencana untuk mendorong teknik pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan teknologi modern, mereka berharap dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian.
Sementara itu, dalam sektor pariwisata, upaya branding yang kuat akan fokus pada pengenalan keunikan dan kekayaan budaya desa. Dengan strategi pemasaran yang tepat, pariwisata di desa ini diharapkan semakin berkembang dan mampu menarik perhatian lebih banyak wisatawan.
Program workshop, pelatihan, dan kegiatan edukatif lainnya juga akan diadakan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat. Skill set masyarakat akan ditingkatkan agar mereka dapat mengambil peran aktif dalam pengembangan desanya.
Dukungan dari pemerintah desa pun sangat vital untuk kelancaran semua program. Keterlibatan mereka dalam setiap langkah tidak hanya akan memperkuat kerja sama, tetapi juga memastikan bahwa semua rencana dapat berjalan dengan baik dan berhasil.
Harapan ke depan adalah menciptakan desa yang mandiri dan berkelanjutan, mampu mengelola sumber daya yang ada dengan baik. Inovasi menjadi fondasi dalam mencapai tujuan ini, dengan melibatkan semua elemen masyarakat untuk berkontribusi dalam proses pembangunan.
Membangun Masa Depan Lewat Kemandirian dan Kolaborasi
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang, bukan hanya selama program berlangsung, tetapi juga setelahnya. Kemandirian masyarakat menjadi fokus utama agar mereka tidak hanya bergantung pada bantuan eksternal.
Mahasiswa diharapkan dapat menjadi jembatan antara pengetahuan akademis dan praktik di lapangan. Dengan membentuk sinergi yang kuat antara teori dan praktik, mereka akan memberikan kontribusi yang sustainable bagi pengembangan desa.
Kolaborasi antar pihak, baik mahasiswa, masyarakat, maupun pemerintah daerah, akan menjadi kunci untuk meraih keberhasilan tujuan program ini. Bekerja sama dalam setiap aspek proyek akan menciptakan efek domino yang positif bagi seluruh komunitas.
Proyek ini juga berpotensi untuk dijadikan model bagi program-program lain yang serupa di masa mendatang. Dengan dokumentasi dan evaluasi yang baik, keberhasilan ini bisa turut andil dalam pengembangan kebijakan yang lebih baik dan strategi peningkatan yang efektif.
Secara keseluruhan, kehadiran mahasiswa UGM di Desa Belok Sidan dan Pelaga diharapkan menjadi momentum penting dalam pengembangan kedua desa. Melalui pengabdian dan inovasi, mereka ingin membuka lembaran baru dalam pengelolaan potensi lokal yang lebih kreatif dan berkelanjutan.***