www.rekamfakta.id – Komitmen BPJS Kesehatan untuk memberikan akses layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kepada seluruh rakyat Indonesia tidak pernah pudar. Ini tercermin dari upaya mereka untuk menjangkau masyarakat hingga ke daerah terpencil dan perbatasan, menciptakan harapan baru dalam akses kesehatan.
Sepanjang tahun 2024, BPJS Kesehatan melakukan berbagai inovasi digital dan kerjasama strategis yang menjadi jembatan bagi jutaan peserta. Dengan fokus pada pelayanan langsung, mereka bertekad untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di seluruh nusantara.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, berbangga hati dengan pencapaian kepesertaan Program JKN yang melonjak drastis. Hingga akhir tahun 2024, jumlah peserta JKN mencapai 278,1 juta atau 98,45% dari total penduduk, sebuah prestasi yang menggembirakan.
Keberhasilan ini didukung oleh 35 provinsi dan 473 kabupaten/kota yang kini memiliki predikat Universal Health Coverage (UHC). Ini adalah bukti bahwa BPJS Kesehatan tidak asal-asalan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang layak bagi rakyat.
Inovasi Tanpa Henti: Dari BPJS Keliling hingga RS Apung
BPJS Kesehatan melakukan langkah strategis untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat. Salah satu inisiatif yang mencolok adalah program BPJS Keliling yang telah dijalankan di 37.858 lokasi dan menghasilkan hampir satu juta transaksi layanan. Inisiatif ini menunjukkan keseriusan BPJS dalam mempermudah akses bagi masyarakat.
Kerja sama dengan pemerintah daerah juga menunjukkan hasil yang memuaskan. Mal Pelayanan Publik yang didirikan di 227 titik telah melayani lebih dari 379.000 transaksi sampai akhir tahun 2024, menandakan minat yang tinggi dari masyarakat terhadap layanan kesehatan yang disediakan.
Jumlah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan pun meningkat dua kali lipat sejak 2014. Ini menunjukkan adanya keseriusan dalam meningkatkan ketersediaan layanan kesehatan yang berkualitas di seluruh Indonesia.
Di wilayah terpencil yang kekurangan fasilitas kesehatan, BPJS Kesehatan memiliki strategi khusus. Dengan menggandeng rumah sakit apung dan mengirim tenaga kesehatan ke berbagai daerah, mereka menunjukkan komitmen untuk pemerataan akses layanan kesehatan.
Era Digital JKN: Akses Mudah dalam Genggaman
BPJS Kesehatan juga memanfaatkan revolusi digital untuk memberikan layanan yang lebih baik. Mereka mengembangkan berbagai aplikasi seperti Mobile JKN, PANDAWA, dan layanan telekonsultasi yang memudahkan peserta dalam mengakses layanan. Dengan menggunakan teknologi, BPJS Kesehatan menawarkan solusi praktis bagi masyarakat.
Pendaftaran dan pengaduan kini dapat dilakukan melalui video conference, memudahkan peserta tanpa harus datang langsung ke fasilitas kesehatan. Inovasi ini membuktikan bahwa BPJS Kesehatan tanggap terhadap perubahan kebutuhan masyarakat di era digital.
Fitur i-Care JKN di Mobile JKN memberikan kontribusi besar dalam mempermudah tenaga medis dalam mengecek riwayat kesehatan peserta. Antrean online yang terintegrasi dengan aplikasi ini juga membantu mempercepat proses pelayanan, mengurangi waktu tunggu bagi pasien.
Simplifikasi layanan menjadi prioritas BPJS Kesehatan, terutama bagi peserta yang menderita penyakit kronis. Mereka kini lebih mudah dalam mendapatkan rujukan dan menebus obat, sehingga mempercepat proses pengobatan.
Setiap fasilitas kesehatan juga telah menetapkan enam poin Janji Layanan JKN yang menekankan pentingnya pelayanan tanpa diskriminasi. Peserta hanya perlu memberikan KTP/NIK untuk mendapatkan perawatan, tanpa perlu repot mengurus fotokopi atau biaya tambahan.
Tata Kelola Prima dan Kepercayaan Publik yang Meroket
Bukti transparansi BPJS Kesehatan terlihat dari audit keuangan yang memperoleh opini Wajar Tanpa Modifikasian untuk kesebelas kalinya. Dengan aset bersih sebesar Rp49,52 triliun, mereka mampu menanggung pembayaran klaim hingga 3,40 bulan ke depan, menunjukkan tata kelola yang baik.
Tingginya kepercayaan masyarakat terlihat dari jumlah pemanfaatan layanan yang mencapai 673,9 juta kunjungan sepanjang tahun 2024. Rata-rata, BPJS Kesehatan melayani 1,8 juta pemanfaatan setiap hari, yang mencerminkan pentingnya Program JKN bagi masyarakat.
Banyak pihak yang mengakui bahwa Program JKN merupakan bentuk gotong royong yang memastikan setiap lapisan masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan secara adil dan terjangkau. Ini mengukuhkan posisi BPJS Kesehatan sebagai salah satu lembaga kesehatan terpenting di Indonesia.
BPJS Kesehatan Menuju Fase Maturitas, Siap Layani Seluruh Negeri!
Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, Abdul Kadir, mengungkapkan bahwa capaian kinerja 2024 merupakan langkah penting menuju fase maturitas Program JKN. Dengan pengawasan ketat terhadap pengelolaan dana publik, BPJS Kesehatan bertekad untuk tetap transparan dan akuntabel.
Program JKN, sejak mulai beroperasi pada 1 Januari 2014, telah menciptakan dampak besar bagi masyarakat. Dengan kualitas layanan yang semakin baik, masyarakat di seluruh penjuru negeri, baik di perkotaan maupun pedesaan, kini memiliki akses yang setara terhadap layanan kesehatan yang layak.
Abdul Kadir menegaskan bahwa program ini merupakan jalan bagi setiap orang untuk mendapatkan layanan kesehatan yang adil. Optimisme terhadap masa depan Program JKN semakin tinggi, dan BPJS Kesehatan siap melayani seluruh negeri dengan lebih baik.
