• Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Kamis, 21 Agustus 2025
  • Login
No Result
View All Result
Rekamfakta.id
  • Home
  • Nasional
  • Regional
  • Baliraya
  • Iptek
  • Otomotif
  • Home
  • Nasional
  • Regional
  • Baliraya
  • Iptek
  • Otomotif
No Result
View All Result
Rekamfakta.id
No Result
View All Result

Ironi Megah Lapangan Tenis Internasional Nusa Dua: Mandor Stroke dan Hak Pekerja Terabaikan

Ironi Megah Lapangan Tenis Internasional Nusa Dua: Mandor Stroke dan Hak Pekerja Terabaikan

BacaJuga

Bali Jadi Contoh Nasional: Koperasi Desa Merah Putih Siap Diterapkan di Seluruh Indonesia

Bali Jadi Contoh Nasional: Koperasi Desa Merah Putih Siap Diterapkan di Seluruh Indonesia

Bali United Kalahkan PSIM 6-0 Dalam Pertandingan Uji Coba

Bali United Kalahkan PSIM 6-0 Dalam Pertandingan Uji Coba

www.rekamfakta.id – Di balik kemewahan yang dipamerkan oleh tujuh lapangan tenis berstandar internasional di Nusa Dua, terdapat kisah yang penuh kepedihan. Para pekerja yang telah bekerja keras untuk membangun infrastruktur tersebut kini menghadapi masalah yang serius: gaji mereka belum juga dibayarkan.

Salah satu mandor bahkan harus menderita akibat stroke, menandakan betapa beratnya tekanan ekonomi yang mereka hadapi. Proyek pembangunan ini, yang ditangani oleh sebuah perusahaan, telah selesai pada awal Agustus 2024.

Walaupun proyek ini telah rampung, proses serah terima resmi belum dilakukan, dan yang lebih penting lagi, biaya miliaran rupiah dari pembangunan ini masih tertahan. Hal ini semakin memperburuk keadaan para pekerja yang berjuang untuk mendapatkan hak mereka.

Lapangan tenis ini menjadi saksi atas dua turnamen besar yaitu Amman Mineral Men’s World Tennis Championship pada Agustus dan Desember 2024. Namun, ironisnya, para pekerja yang menghidupkan proyek ini masih menunggu pembayaran hingga saat ini.

Pada 13 Juni 2025, aksi demonstrasi dilakukan di lokasi lapangan tenis Nusa Dua, menunjukkan keputusasaan para pekerja yang menderita akibat situasi ini. Mereka terancam kehilangan masa depan dan tidak tahu harus berbuat apa untuk menuntut hak mereka.

Salah satu mandor, yang enggan disebut namanya, berbagi cerita tentang penderitaannya. Ia mengaku terus memikirkan ketidakpastian gaji yang belum dibayarkan, sehingga kesehatan fisiknya terganggu.

“Saya sudah bekerja keras sampai proyek selesai, tapi pembayaran tak kunjung datang,” ungkapnya lirih melalui sambungan video dari tempat ia dirawat. Ini menjadi gambaran nyata dari tekanan yang dialami pekerja di lapangan.

Bukan hanya mandor itu, tetapi banyak rekan lainnya juga merasakan hal yang sama. Mereka terpaksa mencari tempat tinggal sementara karena tidak mampu membayar sewa kos-kosan. Harapan mereka kini hanya satu: agar pemilik proyek segera menyelesaikan pemabayaran yang tertunda.

Beberapa pekerja berkomentar bahwa isu ini bukan semata terjadi karena kontraktor menahan pembayaran. “Kami tahu kontraktor juga mengalami kesulitan, sebab mereka belum dibayar oleh pemilik proyek. Kami semua menunggu penyelesaian,” kata salah satu pekerja, menunjukkan solidaritas di tengah kesulitan.

Proses Hukum dan Ketidakpastian Masa Depan Pekerja

Di tengah kesulitan ini, PT Texmura Nusantara sebagai kontraktor mengambil langkah hukum. Mereka telah mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan juga melaporkan kasus ini ke Polda Bali dengan dugaan Perbuatan Melawan Hukum.

Menurut kuasa hukum mereka, Dimas Noor Ibrahim, proyek yang sudah selesai dan digunakan untuk dua turnamen internasional ini seharusnya sudah dilakukan serah terima. Namun hingga kini, serah terima dan pembayaran belum juga ada.

Dimas menekankan bahwa keputusan sepihak dari pemilik proyek yang menggunakan fasilitas tanpa menyelesaikan kewajiban kontrak dapat merugikan banyak pihak. Ini adalah momen serius, dan dampaknya luas bagi semua pekerja yang terlibat.

Hal yang lebih mengkhawatirkan adalah sengketa ini mencerminkan situasi lebih luas yang dihadapi oleh pekerja lokal. Mereka telah mempourkan daya dan waktu untuk proyek yang megah ini, tetapi kini harus menunggu tanpa kepastian tentang hak-hak mereka.

Ketidakpastian ini membuat mereka merasa diabaikan dan kehilangan harapan di tengah kemewahan yang ditampilkan oleh turnamen tenis internasional di Pulau Dewata. Dampak dari sektoral ini sangat dalam, dan situasinya harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak terkait.

Refleksi atas Keadilan Dalam Proyek Besar

Masyarakat perlu menyadari bahwa di balik setiap proyek besar, ada banyak kisah individu yang berjuang untuk mendapatkan haknya. Pekerja, mandor, dan lainnya berhak untuk mendapatkan imbalan yang adil atas kerja keras mereka.

Situasi ini menunjukkan bagaimana mekanisme pembayaran dan kontrak harus dikelola dengan baik. Keterlambatan dalam pembayaran dapat menyebabkan dampak yang merusak tidak hanya bagi pekerja tetapi juga bagi reputasi perusahaan yang terlibat.

Dalam industri konstruksi, kepercayaan sangat penting. Keterlambatan pembayaran dapat melanggar kepercayaan tersebut dan menyebabkan dampak negatif jangka panjang. Pihak yang terlibat harus segera mencarikan solusi untuk menghindari masalah lebih lanjut.

Di tengah perkembangan dan pertumbuhan industri, keadilan bagi pekerja tetap menjadi tema utama yang tidak bisa diabaikan. Para pekerja yang telah berkontribusi harus diakui dan dihargai dengan cara yang seharusnya.

Dalam konteks yang lebih luas, situasi ini harus menjadi cermin bagi semua kontraktor dan pemilik proyek untuk lebih bertanggung jawab. Keterbukaan dan memberi penghargaan kepada mereka yang terlibat sangat penting agar industri ini bisa terus tumbuh dengan cara yang berkelanjutan dan adil.

Menantikan Harapan dan Keadilan di Masa Depan

Pada akhirnya, harapan bagi para pekerja adalah adanya penyelesaian yang adil. Tentu sangat disayangkan jika kisah keadaan yang menyedihkan ini terus berlanjut di tengah kemewahan yang dipamerkan.

Para pekerja tentunya tidak ingin menjadi bagian dari cerita pahit dalam proyek-proyek megah. Mereka hanya menginginkan hak mereka diakui dan dihormati. Kesadaran akan pentingnya menghargai setiap individu dalam proses konstruksi harus ditanamkan lebih dalam.

Harapan dan keadilan untuk pekerja harus selalu menjadi agenda utama dalam setiap proyek. Ketika keadilan dicapai, seluruh industri akan bisa maju dan berfungsi dengan lebih baik.

Dengan demikian, cerita ini seharusnya menjadi pelajaran bagi semua pihak agar dalam menjalankan proyek, tidak hanya melihat angka-angka dan keuntungan finansial, tetapi juga sisi kemanusiaan yang sangat penting.

Seluruh elemen harus bersatu untuk memastikan masa depan pekerja lebih bermanfaat dan memberi harapan, tidak hanya bagi mereka tetapi juga untuk generasi selanjutnya. Tanpa keadilan, kemewahan yang terlihat hanyalah fatamorgana belaka.

Previous Post

Inovasi Transplantasi Sel Punca di Siloam Oncology Summit 2025 untuk Pasien Kanker Darah

Next Post

Bersepeda untuk Bumi Menginspirasi Perubahan dari Yogyakarta

Rekomendasi

Gemuruh Aragon: Binaan Menggebrak 10 Besar Kejuaraan Dunia Junior

Gemuruh Aragon: Binaan Menggebrak 10 Besar Kejuaraan Dunia Junior

Mataram Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Futsal, Piala Jaring Talenta Terbaik untuk Klub Profesional

Mataram Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Futsal, Piala Jaring Talenta Terbaik untuk Klub Profesional

Astra Motor Bali Ajari Siswa SMK PGRI 2 Badung tentang Dunia Kerja Melalui MPLS

Astra Motor Bali Ajari Siswa SMK PGRI 2 Badung tentang Dunia Kerja Melalui MPLS

Bali United Tertinggal Sebelum Raih Hasil Imbang Kontra Persik Kediri

Bali United Tertinggal Sebelum Raih Hasil Imbang Kontra Persik Kediri

Polisi Tangkap Pelaku Pencurian di Nusa Penida, Turis Australia Jadi Korban

Polisi Tangkap Pelaku Pencurian di Nusa Penida, Turis Australia Jadi Korban

Olahraga dan Keselamatan dalam Cari Aman Challenge di DBL Bali oleh Astra Motor Bali

Olahraga dan Keselamatan dalam Cari Aman Challenge di DBL Bali oleh Astra Motor Bali

Evaluasi Total Terhadap Nilai Seleksi FKDM DKI yang Amburadul oleh Matsani dan Timsel

Evaluasi Total Terhadap Nilai Seleksi FKDM DKI yang Amburadul oleh Matsani dan Timsel

Sidebar

Kategori

  • Baliraya
  • Iptek
  • Nasional
  • Otomotif
  • Regional
Rekamfakta.id

© 2025 rekamfakta.id – Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Navigate Site

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Regional
  • Baliraya
  • Iptek
  • Otomotif

© 2025 rekamfakta.id – Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In