www.rekamfakta.id – Perjalanan spiritual yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan menjadi sebuah momen berharga yang dipenuhi dengan makna dan arti. Dipimpin oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., rombongan ini menunjukkan komitmen yang mendalam terhadap nilai-nilai spiritual dan tradisi yang telah diwariskan oleh nenek moyang.
Bersama dengan Ibu Bupati, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, dan Wakil Bupati I Made Dirga, rombongan tersebut melangsungkan acara Pujawali Krama Satunggil Warsa di Pura Mandhara Giri Semeru Agung, yang terletak di Lumajang, Jawa Timur. Acara ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga menjadi simbol kekompakan dan solidaritas yang luar biasa dalam menjaga warisan budaya.
Ratusan pengantar berpartisipasi dalam upacara ini, menunjukkan antusiasme yang tinggi. Kehadiran para pemimpin daerah dan masyarakat setempat semakin menambah semarak acara, menciptakan atmosfer yang penuh kehangatan dan kerinduan akan nilai-nilai luhur.
Partisipasi Ratusan Orang Menambah Suasana Sakral
Sekitar 300 orang dari berbagai elemen masyarakat ikut serta dalam perjalanan panjang ini. Mereka tidak hanya berperan dalam menghaturkan sembah bhakti, tetapi juga mempersembahkan seni budaya yang khas, menjadikan suasana persembahyangan lebih hidup dan meriah.
Sekaa Gong Lanang, Sekaa Santhi, dan Sekaa Rejang Tri Datu Sanjayaning Singasana, yang dipimpin oleh Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, turut memeriahkan acara dengan penampilan yang mengesankan. Melalui kontribusi sukarela ini, mereka telah menunjukkan bagaimana sinergi antara pemerintahan dan budaya bisa tercipta dengan baik.
Momen ini sangat kuat dalam menunjukkan hubungan antara spiritualitas dan kebudayaan di Tabanan. Tradisi seperti ini memperkuat ikatan komunitas dan menjadi pengingat akan pentingnya menghormati nilai-nilai yang telah diwariskan.
Ulasan Bupati Sanjaya: Kebanggaan yang Membangkitkan Semangat
Setelah acara persembahyangan selesai, Bupati Sanjaya menyampaikan rasa syukur yang mendalam. Dalam pidatonya, ia menegaskan bahwa perjalanan ini adalah wujud nyata dari kecintaan masyarakat Tabanan terhadap warisan budaya mereka.
“Kita tidak hanya bercanggah di sini, tetapi di mana pun kita berada, semangat ini harus tetap hidup,” ujarnya dengan penuh keyakinan. Pernyataan ini menambah rasa bangga di dalam hati para hadirin, menunjukkan kekuatan identitas budaya yang dimiliki masyarakat Tabanan.
Beliau juga menekankan pentingnya nilai-nilai Yadnya, yang mengharuskan kita untuk menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan. Filosofi yang mengarahkan setiap langkah ini sejalan dengan nilai-nilai luhur yang seharusnya selalu kita junjung tinggi.
Apresiasi dari Pihak Tuan Rumah: Keterlibatan yang Membanggakan
Apresiasi luar biasa datang dari Ketua PHDI Kabupaten Lumajang, Teguh Widodo, yang menyampaikan terima kasih yang tulus kepada rombongan dari Tabanan. Keberadaan mereka dianggap sebagai salah satu yang terbanyak dari Bali, menandakan betapa kuatnya hubungan antardaerah dalam hal spiritualitas.
Berdasarkan penuturannya, jumlah peserta yang hadir menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjaga hubungan spiritual. “Kami berterima kasih kepada Bapak Bupati Sanjaya dan jajarannya. Semoga sinergi ini terus terjaga di masa depan,” ujarnya, menutup rangkaian acara dengan harapan yang penuh optimisme.
Perjalanan spiritual ini tidak hanya menjadi ajang memperkuat silaturahmi antar daerah, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya gotong royong di tengah-tengah masyarakat. Semangat ini adalah jati diri masyarakat, sekaligus pengingat untuk terus menjaga dan merawat warisan yang telah ada sejak nenek moyang.
Resapaan Nilai-Nilai Spiritual dan Kekompakan Masyarakat
Melalui perjalanan ini, masyarakat Tabanan sekali lagi menunjukkan betapa pentingnya keberadaan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terlihat dari antusiasme semua peserta yang hadir dengan sepenuh hati.
Secara keseluruhan, kehadiran acara ini merupakan pengingat bahwa kerjasama antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci untuk mempertahankan dan melestarikan budaya. Kekompakan inilah yang menjadi salah satu kekuatan utama dalam memperkuat identitas sebuah daerah.
Momen-momen seperti ini selalu memberikan pelajaran berharga mengenai arti sebuah perkumpulan dan rasa kebersamaan. Diharapkan, semangat ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi generasi mendatang dalam menjalani kehidupan yang penuh makna.