• Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Minggu, 3 Agustus 2025
  • Login
No Result
View All Result
Rekamfakta.id
  • Home
  • Nasional
  • Regional
  • Baliraya
  • Iptek
  • Otomotif
  • Home
  • Nasional
  • Regional
  • Baliraya
  • Iptek
  • Otomotif
No Result
View All Result
Rekamfakta.id
No Result
View All Result

Festival Sastra Yogyakarta 2025: Rampak Memperkuat Kolaborasi Literasi dan Ekonomi Kreatif

Festival Sastra Yogyakarta 2025: Rampak Memperkuat Kolaborasi Literasi dan Ekonomi Kreatif

BacaJuga

Trail Run 2025: Jelajahi Keindahan Merapi dan Rasakan Adrenalin serta Berbagi Kebaikan!

Trail Run 2025: Jelajahi Keindahan Merapi dan Rasakan Adrenalin serta Berbagi Kebaikan!

Sekolah Rakyat DIY: Inovasi Baru Melawan Kemiskinan Melalui Pendidikan

Sekolah Rakyat DIY: Inovasi Baru Melawan Kemiskinan Melalui Pendidikan

www.rekamfakta.id – Yogyakarta akan menjadi saksi kembali perhelatan tahunan yang merayakan kemajuan sastra melalui Festival Sastra Yogyakarta (FSY) 2025. Festival ini dijadwalkan digelar pada 30 Juli hingga 4 Agustus 2025 di Grha Budaya, Taman Budaya Embung Giwangan, dengan tema “Rampak,” yang membawa makna tentang keserempakan, kesetaraan, dan harmoni dalam komunitas sastra.

Dalam festival ini, diharapkan tidak hanya terjadi pertukaran ide, tetapi juga kolaborasi yang lebih mendalam antara penulis, pembaca, dan masyarakat luas. Tema “Rampak” mencerminkan gerakan komunitas sastra yang lebih inklusif dan dinamis, yang semakin penting di era pascapandemi ini.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Yetti Martanti, menekankan bahwa FSY 2025 akan menghadirkan pendekatan yang lebih interaktif dan eksperimental. Dengan agenda yang beragam seperti Pasar Sastra dan Sayembara Puisi, festival ini bertujuan untuk memperkaya pengalaman seni dan literasi bagi semua kalangan.

Festival ini akan berfungsi tidak hanya sebagai event sastra, tetapi juga sebagai ruang bagi komunitas untuk bersatu dan berbagi pengalamannya. Melalui kegiatan-kegiatan yang dirancang, diharapkan partisipasi masyarakat semakin meningkat, menciptakan ikatan yang lebih kuat antar penikmat sastra.

Sejak pertama kali dilaksanakan pada 2021, FSY selalu berusaha mencerminkan dinamika sastra Indonesia dengan mengusung tema-tema yang relevan. Dari Musikal Hanacaraka di tahun pertama hingga tema Rampak di tahun ini, festival ini terus bertransformasi dan memberikan makna baru.

Tema “Rampak” sangat tepat menggambarkan semangat kebersamaan. Mengingat tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini, pendekatan kolaboratif menjadi kunci untuk memastikan keberlanjutan literasi dan kesusastraan yang berpihak pada kemanusiaan.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, juga menyatakan harapannya bahwa FSY dan Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) dapat memberikan kontribusi positif dalam bidang budaya dan ekonomi kreatif. Beliau menekankan perlunya menjadikan budaya sebagai kekuatan yang produktif bagi masyarakat.

Menurut Hasto, perlu ada implementasi nilai luhur budaya dalam kehidupan sehari-hari agar memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Inovasi di bidang budaya seharusnya tidak hanya terfokus pada pelestarian, tetapi juga harus mampu memberikan kesejahteraan bagi banyak orang.

Kepada masyarakat, Hasto mengajak untuk melihat Embung Giwangan sebagai tempat yang berpotensi dikembangkan menjadi destinasi wisata berbasis budaya. Ia percaya proyek ini dapat menjadi contoh baik dalam menciptakan kesejahteraan melalui kegiatan budaya.

Hasto juga berbicara mengenai ide ambisius seperti pembangunan Taman Kerajaan Nusantara. Taman ini diharapkan bisa menjadi sarana pelestarian budaya Indonesia yang relevan bagi generasi muda, menghadirkan rumah adat dan sejarah yang bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Festival Sastra Yogyakarta tahun ini melibatkan sejumlah tokoh sastra dan komunitas, termasuk Ramayda Akmal, Fairuzul Mumtaz, dan Paksi Raras Alit. Munculnya nama-nama terkenal seperti Saut Situmorang dan Dewi Lestari semakin menambah daya tarik festival ini.

Melalui semangat “Rampak,” FSY 2025 bertujuan untuk menjadi festival yang ramah bagi komunitas serta lingkungan. Suasana yang kolaboratif dan kreatif diharapkan akan membuat festival ini semakin berkesan bagi semua peserta.

Beragam Agenda Menarik Dalam Festival Sastra Yogyakarta 2025

Salah satu agenda utama FSY 2025 adalah Pasar Sastra, yang berlangsung dari 30 Juli hingga 4 Agustus 2025. Pasar ini akan diadakan setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB di Grha Budaya, Taman Budaya Embung Giwangan.

Pasar Sastra ini akan menjadi ajang bagi para pecinta buku, karena akan menampilkan ribuan judul buku dan panggung diskusi harian. Kerja sama dengan IKAPI DIY akan membawa pameran komunitas dan penampilan para penulis.

Acara Sayembara Puisi FSY 2025 juga menjadi salah satu sorotan. Pengumuman pemenang Sayembara ini akan dilakukan pada 2 Agustus 2025, dengan jumlah puisi yang diterima mencapai 4.395 dari 1.465 peserta di seluruh Indonesia.

Dewan juri yang terdiri dari Indrian Koto, Yona Primadesi, dan Komang Ira Puspitaningsih akan memilih karya-karya terbaik yang akan dipresentasikan dalam festival. Ini menunjukkan betapa tinggi antusiasme masyarakat terhadap kompetisi sastra ini.

Selama festival, akan diadakan juga kegiatan Susur Galur yang berupa seri diskusi. Menggali jejak komunitas sastra Yogyakarta dalam enam sesi diskusi tematik, kegiatan ini akan berlangsung dari 2 hingga 4 Agustus 2025.

Ruang Ekspresi untuk Komunitas Sastra dan Seni

Panggung Teras, sebagai ruang komunitas, akan menyediakan tempat untuk menampung berbagai ekspresi seni dari masyarakat. Kegiatan ini berlangsung dari 2 hingga 4 Agustus 2025, setiap harinya dari pukul 16.00 hingga 18.30 WIB di Teras Grha Budaya.

Ruang ini tidak hanya akan menampilkan pertunjukan seni tetapi juga acara harian seperti Puisi Surup, atau poetry jamming. Ini adalah bentuk interaksi langsung antara penikmat sastra dan seniman, yang memperkuat rasa kebersamaan.

Acara pembukaan festival akan digelar pada 2 Agustus 2025 di Grha Budaya TBEG dan menjadi momen spesial yang menyatukan beragam bentuk seni seperti puisi, musik, dan karya visual. Melankolia dan Iksan Skuter akan mengambil peran penting dalam meramaikan panggung.

Reservasi kursi untuk acara ini telah dibuka secara online, sehingga masyarakat dapat menikmati pertunjukan dengan lebih nyaman. Ini menjadi salah satu usaha untuk mengundang lebih banyak partisipasi dari masyarakat.

Panggung penutupan festival dijadwalkan pada 4 Agustus 2025, menampilkan Dewi Lestari dan seniman lintas bidang. Acara ini diharapkan akan menjadi grand finale yang meriah, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta.

Harapan untuk Keberlanjutan Budaya Melalui FSY 2025

Melalui Festival Sastra Yogyakarta, harapannya adalah dapat terjalin koneksi yang lebih erat antara sastra, budaya, dan masyarakat. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan pencerahan dan inovasi dalam dunia sastra, yang pada gilirannya akan membawa dampak positif bagi masyarakat.

Dengan tema “Rampak,” FSY 2025 mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu dalam menciptakan berbagai ruang bagi ekspresi seni. Momentum ini diharapkan tidak hanya berakhir dalam festival saja, tetapi menjadi batu loncatan untuk kolaborasi lebih lanjut di masa depan.

Festival ini memberikan peluang bagi setiap individu untuk terlibat dan berkontribusi pada kekayaan sastra dan budaya Indonesia. Melalui partisipasi aktif, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan setiap kesempatan untuk tumbuh dan berinovasi.

Dalam kesimpulan, FSY 2025 harus menjadi pintu gerbang menuju pencapaian yang lebih tinggi dalam dunia sastra. Dengan semangat kolaboraktif dan inklusif, diharapkan kegiatan ini dapat berkontribusi pada pengembangan budaya dan kesenian di Yogyakarta dan Indonesia secara keseluruhan.

Previous Post

Polisi Tangkap Pelaku Pencurian di Nusa Penida, Turis Australia Jadi Korban

Next Post

Gemuruh Aragon: Binaan Menggebrak 10 Besar Kejuaraan Dunia Junior

Rekomendasi

Ajak Bikers Taklukkan Malam Bali dalam Kegiatan Riding Penuh Sensasi

Ajak Bikers Taklukkan Malam Bali dalam Kegiatan Riding Penuh Sensasi

Imigrasi Atambua Perkuat Peran Strategis Unhan Belu untuk Pendidikan Internasional

Imigrasi Atambua Perkuat Peran Strategis Unhan Belu untuk Pendidikan Internasional

Trail Run 2025: Jelajahi Keindahan Merapi dan Rasakan Adrenalin serta Berbagi Kebaikan!

Trail Run 2025: Jelajahi Keindahan Merapi dan Rasakan Adrenalin serta Berbagi Kebaikan!

Bupati Sleman Pertanyakan Larangan Studi Tur Lava Tour Jeep

Bupati Sleman Pertanyakan Larangan Studi Tur Lava Tour Jeep

Enam Pemenang Inovasi Digital Nasional 2025 Diumumkan oleh Astranauts

Enam Pemenang Inovasi Digital Nasional 2025 Diumumkan oleh Astranauts

Empat Pendaki Tersesat di Gunung Batukaru Akhirnya Dievakuasi dengan Selamat

Empat Pendaki Tersesat di Gunung Batukaru Akhirnya Dievakuasi dengan Selamat

Warga Pantai Bingin Tolak Rencana Pembongkaran dengan Tegas

Warga Pantai Bingin Tolak Rencana Pembongkaran dengan Tegas

Sidebar

Kategori

  • Baliraya
  • Iptek
  • Nasional
  • Otomotif
  • Regional
Rekamfakta.id

© 2025 rekamfakta.id – Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Navigate Site

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Regional
  • Baliraya
  • Iptek
  • Otomotif

© 2025 rekamfakta.id – Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In