www.rekamfakta.id – Yogyakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 6 Yogyakarta berkolaborasi dengan Polres Klaten untuk menindaklanjuti insiden pelemparan yang terjadi terhadap KA Sancaka rute Yogyakarta-Surabaya. Mereka berkomitmen untuk mengusut tuntas tindakan vandalism yang dapat mengancam keselamatan penumpang dan perjalanan kereta api.
Insiden yang terjadi pada 6 Juli 2025 ini telah menarik perhatian banyak pihak, terutama setelah beredarnya video yang menunjukkan tindakan pelemparan tersebut di media sosial. Sudah pasti, tindakan ini patut dicermati karena berpotensi mendatangkan bahaya tidak hanya bagi penumpang, tetapi juga bagi para petugas yang bertugas di lapangan.
KAI Daop 6 Yogyakarta mengeluarkan pernyataan resmi menekankan bahwa tindakan pelemparan ini harus segera ditindaklanjuti. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa semua yang terlibat dalam perjalanan kereta api merasa aman dan terlindungi dari segala bentuk ancaman.
Sebagai lokasi yang rawan terhadap insiden semacam itu, petugas KAI gencar melakukan patroli di sepanjang jalur tersebut. Selain itu, mereka juga melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan dampak negatif dari tindakan vandalisme ini.
Seorang penumpang KA Sancaka 88F mengalami luka serius dan harus menjalani perawatan intensif akibat insiden tersebut, dan KAI berkomitmen untuk memberikan pendampingan yang diperlukan. Kerja sama yang erat dengan kepolisian merupakan langkah nyata dari Daop 6 dalam menjaga keselamatan bersama.
Strategi Kerjasama untuk Menanggulangi Vandalisme Kereta Api
Kerjasama antara KAI Daop 6 Yogyakarta dan Polres Klaten merupakan tanda komitmen untuk memperkuat keamanan di daerah operasional. Melalui koordinasi yang baik, kedua pihak berharap dapat menurunkan angka kejahatan yang mengganggu perjalanan kereta api.
Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, mengungkapkan bahwa patroli intensif di lokasi-lokasi rawan sangat penting. Patroli ini diharapkan dapat mencegah terjadinya vandalism lebih lanjut dan meningkatkan rasa aman bagi para penumpang.
Sosialisasi kepada masyarakat sekitar menjadi tak kalah penting untuk membangun kesadaran. Upaya ini dilakukan agar masyarakat memahami bahwa tindakan pelemparan tidak hanya berisiko bagi penumpang, tetapi juga dapat mengakibatkan konsekuensi hukum yang serius bagi pelakunya.
Feni juga menegaskan bahwa KAI berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga keselamatan umum. Dalam setiap kegiatan, kolaborasi antara KAI dengan kepolisian dan masyarakat merupakan bagian dari strategi pengamanan yang lebih besar.
Langkah-langkah hukum terhadap pelaku vandalisme ini sangat penting. Agar dapat menjadi efek jera bagi orang lain, KAI menegaskan bahwa setiap tindakan kriminal akan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Regulasi Hukum yang Diterapkan untuk Menanggulangi Kasus Vandalisme
Aksi vandalisme seperti pelemparan kereta api sangat diatur oleh Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Dalam pasal yang relevan, pelaku yang dengan sengaja menciptakan bahaya bagi lalu lintas kereta api dapat diancam dengan hukuman penjara hingga 15 tahun.
Apabila aktivitas tersebut mengakibatkan korban jiwa, ancaman hukumannya semakin berat. Dalam hal ini, pelaku dapat dikenakan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara dengan durasi tertentu hingga 20 tahun.
Selain itu, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian juga turut mengatur larangan berkaitan dengan tindakan yang merugikan infrastruktur perkeretaapian. Setiap pelanggar dapat dikenakan sanksi hukum yang tegas.
Dalam pasal yang dijelaskan, tindakan merusak atau menghilangkan fungsi infrastruktur kereta api dapat dikenakan sanksi perdata dan pidana. Oleh karena itu, KAI terus berupaya sosialisasi mengenai pentingnya menjaga keamanan dan keselamatan di jalur kereta api.
Larangan untuk beraktivitas di jalur kereta api, kecuali untuk kepentingan angkutan kereta, juga diatur dalam peraturan yang sama. Dengan demikian, kesadaran hukum di masyarakat perlu ditingkatkan agar insiden serupa tidak terulang di masa mendatang.
Pentingnya Keselamatan dan Keamanan Perjalanan Kereta Api
Keselamatan dalam perjalanan kereta api merupakan tanggung jawab bersama. KAI Daop 6 Yogyakarta sangat menghargai partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan perjalanan kereta api sebagai sarana transportasi publik.
Program sosialisasi dan edukasi terus digalakkan untuk menyebarluaskan informasi mengenai risiko vandalisme. Terutama di daerah-daerah yang berdekatan dengan jalur rel, hal ini sangat penting untuk menyadarkan masyarakat akan potensi bahaya yang mengintai.
Sosialisasi ini juga dilakukan melalui berbagai platform, termasuk media sosial dan media massa. Diharapkan informasi yang disebarkan dapat menjangkau lebih banyak orang dan mengurangi potensi terjadinya insiden serupa di masa depan.
Kerja sama dari berbagai pihak, termasuk masyarakat lokal, adalah kunci dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi perjalanan kereta api. Dengan saling menjaga, diharapkan kita dapat menciptakan iklim transportasi yang lebih aman dan nyaman.
Keselamatan adalah prioritas utama dalam setiap aktivitas KAI, terutama dalam kondisi yang berisiko. Melalui berbagai langkah proaktif, KAI berharap dapat mencegah kejadian tidak diinginkan di setiap perjalanan kereta api yang dilakukan.