www.rekamfakta.id – Pemerintah Provinsi Bali menunjukkan respons cepat terhadap bencana banjir yang melanda beberapa daerah, termasuk Kota Denpasar dan Badung. Dengan alokasi Dana Belanja Tidak Terduga (BTT), perhatian ditujukan kepada korban yang terdampak dengan harapan pemulihan segera dapat dilakukan.
Gubernur Bali Wayan Koster dan Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara langsung terjun ke lapangan untuk meninjau situasi terkini. Mereka berfokus pada upaya evakuasi serta pembersihan, agar kota dapat segera kembali normal.
Kawasan yang terdampak parah diantaranya Pasar Kumbasari dan Jalan Sulawesi, di mana kerusakan material sangat signifikan. Langkah cepat sangat dibutuhkan agar masyarakat yang terkena dampak dapat segera mendapatkan bantuan dan pemulihan.
Meninjau Lokasi Terdampak dan Dampak Banjir yang Terjadi
Koster menjelaskan bahwa banjir ini disebabkan oleh meluapnya Tukad Badung, yang merusak area strategis dan perekonomian. Di Jalan Sulawesi, sejumlah toko tidak hanya mengalami kerusakan struktural, tetapi barang dagangan mereka juga terendam.
Sementara di Pasar Kumbasari, banjir menyebabkan kerugian besar pada barang-barang dagangan, terutama di area basement. Situasi ini memerlukan penanganan segera agar fungsi pasar sebagai pusat ekonomi tidak terganggu lebih lanjut.
Pemerintah setempat sudah memprioritaskan evakuasi dan pembersihan lingkungan. Gubernur Wayan Koster juga mengajak TNI untuk berkolaborasi, mengerahkan 450 personel demi efisiensi proses bersih-bersih dan pemindahan warga.
Langkah-Langkah Pemulihan yang Akan Diterapkan
Sesuai arahan Gubernur, Walikota Denpasar diminta untuk mencatat seluruh kerugian yang dialami masyarakat. Hal ini termasuk keberlanjutan dari bangunan yang perlu direnovasi hingga barang dagangan yang rusak akibat bencana ini.
Koster juga menekankan pentingnya pendataan agar bantuan dapat disalurkan dengan tepat. Pengalokasian Dana BTT juga diperlukan untuk mendukung biaya pemulihan yang akan dilakukan pemerintah daerah.
Penghitungan terhadap kerugian ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap yang terdampak dapat menerima dukungan yang sesuai. Tanpa data yang akurat, proses pemulihan akan menjadi sulit dan berlarut-larut.
Menyiapkan Santunan dan Mendukung Korban
Hujan lebat yang terjadi sejak hari sebelumnya berkontribusi pada munculnya setidaknya 43 titik banjir di wilayah Kota Denpasar. Pasar Kumbasari dan Jalan Pura Demak menjadi wilayah paling terpengaruh, sehingga intervensi pemerintah sangat diperlukan.
Pemerintah tidak hanya berfokus pada alat material tetapi juga menyiapkan santunan bagi keluarga korban jiwa. Gubernur Koster mengumumkan bahwa mereka yang kehilangan nyawa dalam bencana akan mendapatkan santunan sebesar Rp15 juta.
Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan dan dukungan bagi warganya. Selain itu, koordinasi dengan BMKG dan BPBD penting untuk antisipasi kejadian cuaca ekstrem di masa mendatang.
Mendukung Proses Pembersihan dan Evakuasi Korban
Dukungan dari pihak militer menjadi salah satu aspek penting dalam penanganan bencana kali ini. Danrem 163/Wira Satya, Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadi Saputra, juga berkomitmen untuk membantu membersihkan area terdampak dan mencari siapa yang masih membutuhkan evakuasi.
Saat hujan masih terus mengguyur, Gubernur Koster bersama Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ibu Putri Suastini Koster, melakukan peninjauan langsung di lokasi. Pertemuan ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan dan harapan mereka.
Kehadiran rombongan pemerintahan di tengah wilayah bencana disambut hangat oleh warga, yang berharap perhatian lebih pada masalah pembuangan sampah yang menjadi faktor krusial dalam terjadinya banjir. Diskusi terbuka ini juga membuat masyarakat merasa didengar dan mendapatkan dukungan dari pemimpin mereka.