• Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Sabtu, 5 Juli 2025
  • Login
No Result
View All Result
Rekamfakta.id
  • Home
  • Nasional
  • Regional
  • Baliraya
  • Iptek
  • Otomotif
  • Home
  • Nasional
  • Regional
  • Baliraya
  • Iptek
  • Otomotif
No Result
View All Result
Rekamfakta.id
No Result
View All Result

Agung Aswamedha: Pemimpin Visioner Transformasi IA dan ITB di Dunia Technopreneur

Agung Aswamedha: Pemimpin Visioner Transformasi IA dan ITB di Dunia Technopreneur

BacaJuga

Ekonomi Pesisir Berkembang Bersama Kampung Nelayan Merah Putih

Ekonomi Pesisir Berkembang Bersama Kampung Nelayan Merah Putih

Tinjuan Pulau Perbatasan Aceh dan Sumatera Utara Berdasarkan Kajian Historis dan Budaya

Tinjau Pulau Perbatasan Aceh dan Sumatera Utara Berdasarkan Sejarah dan Budaya

www.rekamfakta.id – Di tengah suasana yang semarak di The Nusa Dua, Bali, Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) menggelar acara Hearing Nusantara pada Minggu, 22 Juni. Dalam kesempatan ini, nama Agung Aswamedha, seorang alumni Fisika ITB angkatan 2002, muncul sebagai figur yang siap memimpin IA-ITB menuju era baru dengan visi yang jelas dan strategis.

Agung, atau yang akrab dipanggil Atep, mengumumkan kesiapannya untuk maju sebagai Calon Ketua Umum IA-ITB periode 2025–2029. Visi yang dibawanya tidak hanya sekadar simbolis, melainkan diharapkan dapat memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat dan institusi.

Saat ini, Atep menjabat sebagai Direktur R&D di Sangkuriang Internasional, perusahaan yang bergerak di sektor teknologi strategis serta industri pertahanan. Dengan latar belakang sebagai technopreneur, Atep merupakan representasi semangat pembaharuan yang diperlukan bagi alumni dalam menghadapi berbagai tantangan bangsa.

“Saya bukan siapa-siapa, tetapi saya alumni ITB, dan itu adalah privilege terbesar saya,” ungkap Atep dengan nada merendah yang mencerminkan kebanggaan dan komitmennya. Tekadnya membawa semangat baru bagi peran alumni terasa kuat dan mendalam.

Dalam paparannya, Atep menyoroti isu penting: peran alumni ITB dalam memperkuat kemandirian teknologi nasional dengan mengedepankan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Baginya, ini bukan sekadar retorika, melainkan seruan untuk mendukung kedaulatan teknologi di dalam negeri.

“Kita harus berani bilang: sebagian pekerjaan bisa dilakukan di dalam negeri,” tegasnya. Hal ini, menurutnya, bukan soal ego, tetapi pencapaian kedaulatan yang seharusnya menjadi prioritas bagi bangsa.

Atep percaya bahwa alumni ITB memiliki kapasitas luar biasa untuk mendorong kebijakan teknologi pro-dalam negeri. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara industri, perguruan tinggi, dan pemerintah untuk membangun solusi yang berkelanjutan.

Kedekatannya dengan Jenderal Kunto Arief Wibowo, seorang tokoh militer dengan perhatian pada isu ketahanan nasional, memperkuat komitmen Atep. “Saya sudah sepakat dengan Jenderal Kunto bahwa alumni ITB harus hadir mendukung agenda besar ketahanan nasional,” terangnya, menegaskan bahwa IA-ITB bisa berperan sebagai mitra strategis pemerintah.

Mendorong Inovasi: Pendanaan Berbasis Ekosistem

Salah satu terobosan penting yang diperkenalkan Atep adalah kritiknya pada model pendanaan tradisional yang berbasis donasi. Menurutnya, pendekatan ini tidak lagi relevan di tengah tantangan fiskal dan geopolitik saat ini. Ia mengusulkan model pendanaan inovatif yang berlandaskan ekosistem alumni.

Model ini mengintegrasikan pemilik proyek, pelaksana teknis, dan pemberi pendanaan dengan cara yang transparan dan akuntabel. Konsep ini telah berhasil diterapkan dalam berbagai inisiatif bisnis dan sosial yang ia pimpin, mulai dari sektor kesehatan hingga akuisisi aset kampus.

“Kalau kita transparan dan tidak ada yang ditutup-tutupi, kepercayaan itu akan tumbuh,” ungkap Atep. Ia percaya bahwa dengan tumbuhnya kepercayaan, loyalitas akan mengikuti dan inilah yang bisa menjadi pengubah besar dalam pola interaksi alumni.

Atep menegaskan bahwa pendekatan ini dirancang agar berskala besar dan inklusif. Ia ingin melibatkan alumni di berbagai sektor, termasuk keuangan dan lembaga pendanaan luar negeri, agar semua pihak dapat berkontribusi dalam pembangunan bersama.

Salah satu aplikasi dari visinya adalah rencana pembangunan Tower Bersama, yang merupakan contoh nyata skema pendanaan baru IA-ITB, terinspirasi dari model sukses seperti Harvard Alumni Fund. “Inti dari inisiatif ini bukan hanya soal bisnis, tapi juga tentang keterlibatan alumni dalam pembangunan kampus,” jelas Atep, dengan harapan yang tinggi untuk kemandirian finansial IA-ITB.

Menetapkan Program Prioritas untuk Dampak Jangka Panjang

Atep juga merinci berbagai program prioritas yang berfokus pada ekosistem kolaboratif dan pendekatan jangka panjang. Beberapa di antaranya mencakup penciptaan bisnis alumni berbasis sektor unggulan dengan dukungan untuk akses pasar dan pendanaan.

Program peningkatan kapasitas soft-skill serta perhatian pada kesehatan mental alumni muda dan civitas akademika juga menjadi perhatian Atep. Ini diyakini sebagai langkah krusial untuk membekali generasi baru dengan keterampilan yang diperlukan di dunia kerja.

Sebagai bagian dari komitmennya, Atep mencanangkan beasiswa berkelanjutan bagi mahasiswa dari keluarga prasejahtera melalui yayasan alumni angkatan 2002. Hal ini mencerminkan perhatian terhadap pendidikan yang setara bagi semua kalangan.

Selain itu, Atep menekankan pentingnya gotong royong alumni dalam pembangunan kampus dan kegiatan di daerah. Ia berencana menciptakan platform komunikasi strategis antara IA-ITB dan pemerintah untuk memperkuat peran alumni dalam kebijakan nasional.

Menanggapi pertanyaan audiens, Atep mengacu pada tokoh inspiratif seperti Laksamana Sukardi, yang pelopor program inkubator bisnis alumni. Ia juga menyoroti pentingnya emotional dan soft skill melalui program-program seperti SIAWARE, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang selama ini terabaikan.

Strategi Mengorkestrasi Potensi dan Menyatukan Perbedaan

Atep memahami bahwa dinamika dalam tubuh IA-ITB adalah hal yang tak terhindarkan. Namun, ia percaya bahwa tugas seorang pemimpin adalah mengorkestrasi potensi yang ada, bukan sekadar mengelola perbedaan. “Ini bukan tentang siapa yang paling vokal, tapi siapa yang bisa mengayomi dan menyatukan,” ujarnya.

Dengan latar belakang budaya Bali dan Sunda yang dimilikinya, pendekatan humanis ia anggap kunci untuk merangkul seluruh elemen alumni. “Darah saya dari Bali dan Sunda membantu saya dalam membangun komunikasi lintas cultural,” tambahnya, menegaskan pentingnya koneksi dalam upaya kolektif.

Dengan dukungan struktur bisnis yang mandiri dan jejaring yang solid, Atep menyatakan siap untuk mengabdikan waktu dan tenaga bagi kepentingan IA-ITB. “Ini bukan sekadar soal posisi, tetapi panggilan jiwa untuk bergerak bersama,” tutupnya, menggambarkan semangat juang dan komitmennya yang tinggi.***

Previous Post

Tabanan Melangkah ke Depan: Bupati dan Wakil Bupati dalam Retret Kepemimpinan Nasional

Next Post

Dukungan Penuh untuk Bakat Muda Tabanan di HKG PKK oleh Rai Wahyuni Sanjaya

Rekomendasi

Peringatan Keras Imigrasi Bali: Media Tuding Peras WNA Jerman Harus Klarifikasi atau Hadapi Hukum

Peringatan Keras Imigrasi Bali: Media Tuding Peras WNA Jerman Harus Klarifikasi atau Hadapi Hukum

Jalan Terjal Pengabdian, 880 Calon Bintara Berjuang di Pantukhir Kodam Udayana

Jalan Terjal Pengabdian, 880 Calon Bintara Berjuang di Pantukhir Kodam Udayana

DPR RI dan BGN Cepat Atasi Stunting Melalui Program MBG di Denpasar

DPR RI dan BGN Cepat Atasi Stunting Melalui Program MBG di Denpasar

Dari Gunung Kidul ke Puncak Dunia: Veda Ega Raja Mugello Kibarkan Merah Putih

Dari Gunung Kidul ke Puncak Dunia: Veda Ega Raja Mugello Kibarkan Merah Putih

Tangis UGM untuk Maluku Tenggara: Pendampingan Penuh bagi Mahasiswa KKN Terdampak

Tangis UGM untuk Maluku Tenggara: Pendampingan Penuh bagi Mahasiswa KKN Terdampak

Turnamen Futsal Pelajar Terbesar Siap Digelar, Persiapan Panaskan Antusiasme di Mataram

Turnamen Futsal Pelajar Terbesar Siap Digelar, Persiapan Panaskan Antusiasme di Mataram

Jejak Maestro Legong dan Kebyar Peliatan yang Memukau di Balerung

Jejak Maestro Legong dan Kebyar Peliatan yang Memukau di Balerung

Sidebar

Kategori

  • Baliraya
  • Iptek
  • Nasional
  • Otomotif
  • Regional
Rekamfakta.id

© 2025 rekamfakta.id – Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Navigate Site

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Regional
  • Baliraya
  • Iptek
  • Otomotif

© 2025 rekamfakta.id – Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In