www.rekamfakta.id – Yogyakarta – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta melakukan penertiban terhadap 13 bangunan yang ada di area Stasiun Lempuyangan pada Kamis, 31 Juli 2025. Penertiban ini terlaksana dengan baik berkat kerjasama antara KAI dan penghuni bangunan yang bersangkutan.
Proses penertiban dilakukan secara sukarela setelah melalui serangkaian audiensi dan negosiasi yang melibatkan berbagai pihak. Langkah ini diambil untuk meningkatkan keselamatan, pelayanan, dan kenyamanan bagi setiap pengguna kereta api yang melintasi stasiun tersebut.
Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, mengungkapkan bahwa penertiban ini adalah bagian dari langkah awal untuk penataan yang lebih baik di Stasiun Lempuyangan. Ini bertujuan untuk melakukan revitalisasi kawasan demi kepentingan publik yang lebih luas.
“Kami sangat menghargai sikap kooperatif semua pihak, termasuk para penghuni yang telah mendukung proses ini. Ini merupakan komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman,” ujarnya dengan penuh optimisme.
Menurut Feni, bangunan-bangunan yang berada di atas tanah Sultan Ground tersebut telah diberikan izin pengelolaan kepada KAI. Dengan penertiban ini, KAI berharap area yang sebelumnya terpakai dapat dialokasikan untuk pengembangan stasiun sesuai dengan rencana strategis yang telah disusun.
Setelah penertiban, area Stasiun Lempuyangan akan dimanfaatkan untuk perbaikan dan penataan yang lebih terencana. Ini akan membantu dalam menghadapi jumlah pengguna yang terus meningkat.
KAI telah menyelesaikan pengembalian kunci kepada penghuni yang sudah mengosongkan bangunan. Selain itu, mereka juga memberikan pelunasan ongkos bongkar sebagai termin kedua agar penghuni merasa dihargai.
Stasiun Lempuyangan saat ini melayani rata-rata 15.000 penumpang setiap harinya, baik untuk kereta api jarak jauh maupun kereta rel listrik (KRL). Hal ini menjadi salah satu alasan penting untuk meningkatkan layanan dan fasilitas di stasiun tersebut.
KAI berharap, langkah-langkah penertiban yang telah diambil dapat diikuti dengan beautifikasi atau penataan yang lebih baik di area stasiun. Ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas layanan tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan bagi para penumpang.
“Dukungan dan kolaborasi dari semua pihak sangat dibutuhkan agar rencana penataan ini dapat berjalan dengan sukses. Keselamatan, keamanan, dan kenyamanan di Stasiun Lempuyangan adalah komitmen yang ingin kami penuhi,” tutup Feni.
Proses Penertiban yang Transparan dan Kooperatif
Proses penertiban ini tidak hanya dilakukan secara tiba-tiba, tetapi melalui pendekatan yang manusiawi. KAI mengedepankan dialog dengan para penghuni untuk menyampaikan rencana dan justifikasi di balik penertiban tersebut.
Melalui audiensi, KAI memberikan informasi yang jelas mengenai rencana pengembangan stasiun. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa saling pengertian antara pihak KAI dan para penghuni yang terkena dampak.
Para penghuni yang tinggal di bangunan tersebut diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat dan keluhan mereka. Dengan demikian, upaya penertiban dapat dilakukan dengan cara yang lebih damai dan tanpa konflik.
Pihak KAI juga melibatkan stakeholder lainnya dalam proses ini. Dukungan dari pihak terkait membuat proses penertiban berjalan lebih lancar dan mendapatkan legitimasi yang kuat.
Melalui pendekatan yang kolaboratif, KAI menunjukkan komitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua. Ini juga menjadi contoh bagaimana perusahaan publik dapat berinteraksi dengan masyarakat secara positif.
Rencana Pengembangan Stasiun untuk Meningkatkan Layanan
Rencana pengembangan Stasiun Lempuyangan tidak hanya mencakup penataan fisik, tetapi juga peningkatan layanan secara keseluruhan. Penataan ini turut melibatkan perubahan tata ruang agar lebih efisien dalam melayani penumpang.
Peningkatan fasilitas seperti ruang tunggu, toilet, dan aksesibilitas juga menjadi prioritas dalam rencana ini. KAI berupaya menciptakan lingkungan yang ramah bagi semua pengguna, termasuk penyandang disabilitas.
KAI juga akan memanfaatkan teknologi untuk mempermudah proses layanan di stasiun. Sistem tiket elektronik dan informasi real-time mengenai jadwal kereta akan diperkenalkan lebih luas.
Ke depan, KAI berharap Stasiun Lempuyangan bisa menjadi salah satu pusat transportasi yang modern dan nyaman. Mari kita dukung bersama langkah ini agar semua dapat berkontribusi pada pembangunan yang lebih baik.
Dengan langkah ini, KAI tidak hanya memikirkan saat ini tetapi juga masa depan transportasi di Indonesia. Ini adalah bagian dari visi besar untuk menjadikan kereta api sebagai pilihan utama bagi masyarakat.
Partisipasi Masyarakat dalam Transformasi Stasiun
Partisipasi masyarakat menjadi faktor kunci dalam proses penataan Stasiun Lempuyangan. KAI merencanakan forum diskusi untuk mengenal lebih dekat pandangan dan harapan masyarakat sekitar terkait perubahan yang akan terjadi.
Melibatkan masyarakat dalam setiap aspek pengembangan dapat meningkatkan rasa memiliki terhadap stasiun. Hal ini akan memperkuat ikatan antara KAI dan masyarakat yang dilayani.
KAI juga mengajak masyarakat untuk turut memberikan masukan mengenai desain dan fasilitas yang diinginkan. Ini menjadi kesempatan bagi setiap individu untuk berkontribusi dalam menciptakan ruang publik yang lebih baik.
Selain itu, program edukasi mengenai transportasi dan keselamatan juga akan diselenggarakan. Ini akan membantu masyarakat memahami pentingnya menjaga keselamatan di kawasan stasiun.
Dari semua upaya ini, KAI berharap dapat menciptakan komunitas yang mendukung keberlangsungan layanan kereta api di masa depan. Transformasi ini harus didasarkan pada kerjasama yang baik antara berbagai pihak untuk mencapai tujuan yang sama.