www.rekamfakta.id – Universitas Udayana (Unud) memiliki komitmen yang kuat untuk memenuhi kebutuhan spiritual mahasiswa dan civitas akademika, terutama bagi yang beragama Islam. Rencana pembangunan fasilitas ibadah di area Rektorat menjadi salah satu langkah nyata yang diambil untuk meningkatkan kesejahteraan spiritual komunitas di kampus tersebut.
Inisiatif ini merupakan hasil dari audiensi antara Persaudaraan Muslim Udayana (PMU) dengan pihak pimpinan universitas. Pertemuan tersebut melibatkan Wakil Rektor IV dan Wakil Rektor III, yang memberikan dukungan penuh terhadap proposal yang diajukan oleh mahasiswa.
Dalam kesempatan itu, PMU yang mewakili berbagai organisasi mahasiswa Islam di Unud mengungkapkan kebutuhan mendesak akan fasilitas ibadah. Ini mencakup Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI), Forum Persatuan Mahasiswa Islam (FPMI), dan berbagai organisasi lainnya yang bersepakat untuk mendukung pembangunan ini.
Poin utama dari kesepakatan yang dicapai dalam audiensi tersebut sangat signifikan. Salah satunya adalah rencana renovasi Gedung USDI Lama menjadi gedung dua lantai yang akan memiliki ruang khusus untuk tempat ibadah. Ini menandakan perhatian Unud terhadap kebutuhan spiritual mahasiswanya.
Selain itu, terdapat target finalisasi anggaran untuk proyek ini yang ditetapkan pada Desember 2025. Kesepakatan ini menunjukkan rencana yang jelas dan terukur dalam realisasi pembangunan fasilitas ibadah tersebut.
Pentingnya Penyesuaian Jadwal Kuliah untuk Ibadah
Salah satu isu penting yang diangkat dalam audiensi adalah jadwal kuliah yang sering bertabrakan dengan waktu ibadah, terutama pada hari Jumat. Wakil Rektor IV, Prof. Dr. dr. I Putu Gede Adiatmika, M.Kes, menegaskan perlunya penyesuaian jadwal perkuliahan untuk kenyamanan mahasiswa. Hal ini akan mengizinkan mahasiswa untuk menjalankan ibadah tanpa harus khawatir akan kehilangan waktu kuliah.
Prof. Adiatmika juga menyampaikan niatnya untuk berkoordinasi dengan semua fakultas guna membuat pengaturan yang lebih baik. Ia percaya bahwa ibadah berjamaah harus didukung dengan cara yang relevan dan praktis dalam lingkungan akademik.
Dengan memperhatikan kebutuhan mahasiswa dalam aspek akademik dan spiritual, Unud berupaya menciptakan lingkungan yang inklusif. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam peribadahan tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan di antara mereka.
Rencana Penyediaan Ruang Ibadah Sementara
Sebelum fasilitas ibadah permanen selesai dibangun, rektorat mengupayakan penyediaan ruang ibadah sementara. Ini bertujuan memenuhi kebutuhan mendesak mahasiswa yang ingin beribadah secara rutin. Solusi sementara ini menunjukkan kepedulian universitas terhadap kesejahteraan spiritual mahasiswanya.
Pembangunan ruang ibadah sementara itu sangat penting untuk memastikan bahwa mahasiswa dapat melaksanakan kewajiban mereka tanpa hambatan. Ini adalah langkah awal sebelum kehadiran fasilitas permanen yang lebih memadai.
Kehadiran ruang ibadah sementara juga akan memungkinkan proses adaptasi bagi mahasiswa baru yang berasal dari latar belakang agama yang sama. Dengan demikian, kehadiran fasilitas ibadah dapat menjadi jembatan dalam membangun komunitas yang lebih utuh.
Komitmen Rektorat dalam Mewujudkan Fasilitas Ibadah
Pernyataan komitmen dari kedua Wakil Rektor, baik WR IV maupun WR III, mengisyaratkan keteguhan universitas dalam membangun fasilitas ibadah tersebut. Mereka menegaskan bahwa setiap langkah akan diawasi sampai terwujudnya fasilitas yang diharapkan oleh mahasiswa. Ini merupakan bagian dari visi jangka panjang universitas untuk menciptakan lingkungan religius.
Menurut Prof. Adiatmika, tujuan utama dari pembangunan ini adalah untuk melayani semua mahasiswa beragama. Dia menekankan bahwa universitas akan berusaha sebisa mungkin agar semua tempat ibadah tersedia di kampus, menciptakan suasana yang nyaman bagi seluruh mahasiswa.
Dengan komitmen yang kuat dari rektorat, PMU dan seluruh civitas akademika merasa optimis bahwa rencana ini akan terealisasi dengan baik. Ini bukan hanya tentang fasilitas fisik, tetapi juga berkaitan dengan pengembangan karakter dan moral mahasiswa selama masa studi mereka.
Apresiasi dari PMU atas Dukungan Rektorat
Menanggapi hasil audiensi yang positif ini, PMU menyampaikan rasa syukur dan apresiasi yang mendalam. Mereka berterima kasih kepada Rektorat Universitas Udayana, khususnya kepada Rektor, atas langkah progresif yang diambil. Ini menandakan bahwa universitas memang mendengar dan merespon kebutuhan mahasiswanya.
Apresiasi ini bukan hanya untuk pembangunan fisik, tetapi juga mencerminkan komitmen universitas dalam menciptakan lingkungan akademik yang inklusif dan religius. PMU berharap perkembangan ini menginspirasi universitas lain untuk mengikuti jejak yang sama dalam memenuhi kebutuhan fasilitas ibadah bagi mahasiswa.
Pembangunan tempat ibadah tersebut diharapkan dapat segera direalisasikan dan menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya. Inisiatif ini membawa harapan baru bagi mahasiswa dalam menjalankan ibadah di lingkungan kampus yang mendukung. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan karakter dan moralitas mahasiswa di Universitas Udayana ke depan.