www.rekamfakta.id – Atambua – Di tengah berkembangnya dinamika perbatasan, Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua memiliki peran penting yang tak hanya sebagai penjaga gerbang negara, tetapi juga sebagai mitra penggerak pembangunan. Dengan pendekatan yang proaktif dan humanis, Imigrasi Atambua berupaya mewujudkan sinergi yang saling menguntungkan dalam berbagai bidang, terutama pendidikan dan ketahanan nasional.
Pada tanggal 8 Juli, Imigrasi Atambua melakukan kunjungan kerja ke Kampus Politeknik “Ben Mboi” Unhan RI Belu. Kunjungan ini menjadi bukti nyata komitmen mereka dalam memperkuat kerja sama lintas lembaga. Ini bukan sekadar seremonial, tetapi langkah nyata dalam mendukung akses pendidikan pertahanan bagi calon kadet dari negara sahabat, khususnya Timor Leste.
Lebih dari sekadar administrasi, kunjungan ini menunjukkan potensi kolaborasi para pemangku kepentingan di kawasan perbatasan. Imigrasi Atambua mengambil peran lebih dalam membangun hubungan antarnegara yang lebih baik melalui pendidikan dan keahlian bersama.
Sinergi untuk Mewujudkan Visi Pendidikan yang Inklusif
Saat bertemu dengan Plt. Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FVLM Unhan RI, Kolonel Laut Dovian Isjafrin, diskusi berlangsung hangat dan penuh makna. Kolonel Dovian menjelaskan bahwa ada banyak kebutuhan yang harus diperhatikan, termasuk ketahanan pangan yang sangat penting bagi kesinambungan pendidikan di wilayah perbatasan.
Imigrasi Atambua menunjukkan respons yang tegas dan jelas. Mereka hadir tidak hanya sebagai pelaksana teknis, melainkan juga sebagai mitra pembangunan yang aktif terlibat mendengarkan kebutuhan konkret di lapangan. Keberadaan mereka dianggap vital dalam mendukung sektor pendidikan yang ada di wilayah perbatasan.
Pemahaman yang mendalam mengenai isu-isu lokal memungkinkan Imigrasi Atambua memberikan solusi yang relevan dan aplikatif. Sebagai penghubung antara masyarakat lokal dan program-program pemerintah, mereka mulai menyusun strategi agar semua kebutuhan dapat terpenuhi, sehingga memperkuat sinergi antara lembaga-lembaga di kawasan ini.
Peran Imigrasi dalam Membangun Keterhubungan Antarnegara
Kepala Kantor Imigrasi Atambua, Putu Agus Eka Putra, mengungkapkan keyakinannya bahwa peran Imigrasi lebih dari sekadar menjadi penjaga gerbang negara. “Kami adalah penghubung masyarakat lintas batas,” tegasnya, menekankan pentingnya kolaborasi dalam meningkatkan hubungan antarnegara.
Dalam diskusi tersebut, Putu Agus juga menyampaikan kebanggaannya terhadap inisiatif pendidikan yang dijalankan oleh Unhan di Belu. Program ini berorientasi pada ketahanan pangan, yang dinyatakan sebagai bagian integral dari ketahanan nasional, khususnya di daerah perbatasan.
Komitmen untuk menjadi penghubung yang efektif mencerminkan kebijakan pemerintah pusat dalam meningkatkan kerjasama internasional. Hal ini juga diharapkan bisa mendorong pemahaman yang lebih baik mengenai isu-isu perbatasan dan mempertajam kesadaran masyarakat tentang pentingnya kolaborasi antarnegara.
Membangun Kerja Sama yang Berkelanjutan untuk Kepentingan Bersama
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi NTT, Arvin Gumilang, menggarisbawahi bahwa sinergi antara Imigrasi dan Unhan Belu tidak hanya merupakan kunjungan seremonial. “Kerja sama ini dipandang sebagai langkah awal untuk kemitraan yang lebih komprehensif,” ungkapnya dengan penuh keyakinan.
Dalam rencana ke depan, komunikasi yang lebih terbuka akan diperkuat melalui program pendidikan yang mendalam. Materi mengenai keimigrasian akan diintegrasikan untuk para kadet yang akan bertugas di daerah perbatasan, memastikan mereka memiliki pemahaman yang baik mengenai peraturan dan isu-isu terkait.
Visi tersebut sejalan dengan arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, yang menekankan pentingnya kerjasama erat antara seluruh pemangku kepentingan. Hal ini dinilai penting agar tugas dan fungsi Imigrasi dapat berjalan maksimal, terutama dalam konteks globalisasi dan kerjasama internasional yang semakin kompleks.