www.rekamfakta.id – Bantul – Sekolah Rakyat (SR) 19 yang terletak di Sonosewu, Bantul, siap menyambut siswa-siswi berbakat untuk membentuk generasi penerus yang cerdas. Dengan berbagai fasilitas yang menarik, sekolah ini berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang berkualitas, baik dalam aspek akademis maupun karakter.
SR 19 tidak hanya inovatif dalam hal kurikulum, tetapi juga dalam infrastruktur yang dimiliki. Menawarkan fasilitas lengkap, termasuk lapangan tenis yang diyakini menjadi satu-satunya di daerah tersebut, SR 19 siap menjawab tantangan pendidikan masa kini.
Agus Ristanto, calon Kepala Sekolah SR 19, menjelaskan bahwa sekolah ini dirancang untuk menampung 200 siswa dari beragam daerah di DIY. Keunikan lainnya adalah kewajiban tinggal di asrama bagi semua siswa, kecuali bagi yang memerlukan perhatian medis khusus.
“Pindah ke lingkungan baru dan tidur bersama teman-teman adalah pengalaman baru yang pasti menantang,” ujar Agus, sambil tersenyum. Dia memahami bahwa adaptasi akan menjadi sebuah perjalanan yang menarik bagi para siswa.
Namun, Agus memastikan bahwa tim pengajar telah siap mendampingi siswa dalam proses penyesuaian ini. Dengan lima asrama yang telah dipersiapkan, kenyamanan siswa menjadi prioritas utama dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Komitmen Kolaborasi antar Instansi dalam Membangun SR 19
Sekolah ini memperoleh dukungan luar biasa dari berbagai instansi pemerintah. Misalnya, Kominfo Digital menjamin akses internet cepat hingga 200 Mbps, sehingga proses pembelajaran daring menjadi lebih efisien.
Tidak hanya itu, Kementerian Sosial juga turut serta memastikan kebutuhan makan dan kebutuhan sehari-hari siswa terpenuhi. “Kami bekerja sama dengan lembaga lain seperti Kemendikbudristek dan Kemenag di sini,” jelas Agus.
Pengelolaan anggaran pun tidak luput dari pengawasan, dengan tim pusat dan pengawas lapangan yang selalu siap membantu. “Kami berusaha keras untuk memastikan segala kebutuhan siswa terjamin, dari konsumsi hingga fasilitas belajar,” tambahnya.
Pendidikan Karakter sebagai Pondasi Utama di SR 19
Lebih dari sekadar lembaga pendidikan, SR 19 menjunjung tinggi pendidikan karakter. Agus menegaskan pentingnya nilai-nilai adab dalam pembelajaran, di mana aspek empati, kebersamaan, dan kedisiplinan menjadi fokus utama.
Sekolah ini juga mengikuti perkembangan zaman dengan memasukkan kurikulum yang relevan. Materi seperti pengantar kecerdasan buatan, coding, dan literasi digital dipastikan menjadi bagian dari pengalaman belajar siswa.
Setiap siswa akan dilengkapi dengan laptop atau tablet untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. “Penggunaan ponsel dilarang selama jam sekolah demi menjaga fokus siswa,” tegas Agus.
Kegiatan Ekstrakurikuler yang Mendukung Minat Siswa
SR 19 menawarkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang beragam, dari Pramuka hingga seni tari dan futsal. Agus menjelaskan bahwa setiap siswa dapat memilih kegiatan sesuai dengan minat mereka.
“Kami tidak mewajibkan siswa untuk mengikuti semua ekstrakurikuler, tetapi lebih memilih fokus pada yang benar-benar mereka sukai,” jelasnya, menambahkan bahwa anggaran untuk kegiatan ini masih dalam tahap perencanaan dan akan melibatkan pihak luar bila diperlukan.
Bagi siswa dengan kebutuhan khusus, saat ini belum ada ruang khusus, namun ada koordinasi yang baik untuk memastikan penanganan yang tepat. “Kami akan berusaha memberikan dukungan yang terbaik untuk setiap siswa,” ujarnya.
Fasilitas Modern yang Mendukung Pembelajaran
Di tengah sekolah, terdapat instalasi perpustakaan yang terintegrasi dengan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan ruang Bimbingan Konseling (BK). Ini menjadi salah satu contoh bagaimana SR 19 berupaya menyediakan semua yang dibutuhkan siswa dalam satu tempat.
Gedung laboratorium yang futuristik juga akan berfungsi sebagai laboratorium komputer untuk mendukung pembelajaran teknologi. Di sisi lain, terdapat ruang makan yang nyaman serta lapangan olah raga untuk tenis dan futsal.
Selain itu, kehadiran mushala dan kebun yang indah menghadirkan suasana natural di lingkungan sekolah, membuat siswa merasa lebih nyaman dan betah. “Biaya untuk semua ini ditanggung oleh negara, termasuk akomodasi dan kebutuhan belajar siswa,” ungkap Agus.
Siswa juga akan difasilitasi untuk perjalanan pulang ke rumah setiap dua minggu sekali, memastikan mereka tetap terhubung dengan keluarga. “Kami ingin setiap siswa merasa diperhatikan dan mendapatkan pengalaman pendidikan yang optimal,” pungkas Agus.