www.rekamfakta.id – Pemerintah Kabupaten Tabanan baru-baru ini merayakan Hari Jadi ke-67 Provinsi Bali dengan upacara yang penuh khidmat. Acara ini diselenggarakan di Halaman Kantor Bupati Tabanan, diawali dengan tema yang sangat bermakna yakni Amukti Bali Hita, yang berfokus pada upaya mewujudkan harmoni di Bali Dwipa.
Perayaan tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga, yang menjadi inspektur upacara. Hadir pula pimpinan DPRD dan instansi vertikal, menunjukkan dukungan penuh terhadap kegiatan yang memiliki makna sejarah ini.
Peringatan ini menjadi saat yang tepat untuk merenungkan perjalanan panjang Bali dalam mengembangkan jati dirinya sejak tahun 1958. Dalam sambutannya, Dirga mengungkapkan rasa syukur dan penghormatan terhadap dedikasi para pemimpin terdahulu yang telah membawa Provinsi Bali ke arah yang lebih baik.
Keberhasilan pembangunan Bali dalam periode 2018–2023 telah menciptakan 44 tonggak peradaban yang menjadi simbol kemajuan bagi pulau ini. Di tengah upaya pembangunan, penting untuk menjaga keharmonisan antara alam, manusia, dan kebudayaan Bali agar semua elemen tetap bersinergi.
Menelusuri Cita-Cita Pembangunan Pulau Bali yang Berkelanjutan
Pembangunan Bali Era Baru telah ditandai dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali yang memberikan pengakuan formal terhadap desa adat dan kearifan lokal. Ini adalah langkah penting dalam memastikan bahwa nilai-nilai tradisional dan kebudayaan Bali tetap terjaga dalam era modernisasi.
Pemprov Bali juga telah menetapkan rencana pembangunan jangka panjang melalui proyek Bali Masa Depan 100 Tahun, merangkul visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Rencana ini menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap pembangunan berkelanjutan dengan menyasar berbagai aspek.
Pemprov mencanangkan enam bidang prioritas, mulai dari adat, agama, hingga keamanan digital, sebagai bentuk integrasi pembangunan. Dengan pendekatan menyeluruh ini, Bali diharapkan dapat menjadi contoh daerah lain dalam pengelolaan sumber daya dan pelestarian budaya.
Pembangunan ini tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga pendidikan dan kesehatan, yang menjadi pilar penting bagi kualitas hidup masyarakat. Mengedepankan prinsip keseimbangan ini menjadi suatu keharusan dalam menghadapi tantangan globalisasi.
Membentuk Karakter Generasi Muda untuk Masa Depan Bali
Momentum perayaan ini diharapkan juga dapat mengingatkan masyarakat akan pentingnya jati diri dan gotong royong dalam menjaga harmoni. Dalam suasana yang khidmat ini, Dirga menekankan tanggung jawab moral setiap warga untuk aktif berkontribusi bagi kemajuan Bali.
Pemkab Tabanan, melalui kepemimpinan Dirga, berkomitmen untuk mendukung program-program strategis Pemprov Bali dalam merealisasikan visi Bali Era Baru. Melalui kolaborasi yang kuat, pembangunan diharapkan berjalan lebih terencana dan terarah, sehingga menghasilkan dampak positif bagi masyarakat.
Dirga juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta dalam setiap proses pembangunan yang ada. Ia berharap bahwa keberhasilan pembangunan di lima tahun ke depan akan menjadi pondasi yang kokoh bagi generasi penerus Bali.
Selama upacara, diadakan pengukuhan Calon Paskibraka Kabupaten Tabanan Tahun 2025, simbol harapan yang tinggi terhadap generasi muda. Kuasa calon Paskibraka tersebut diharapkan dapat menjadikan mereka sebagai agen perubahan yang berkomitmen pada nilai-nilai luhur budaya Bali.
Pentingnya Sinergi dalam Pembangunan Bali yang Berbudaya
Dalam menghadapi era globalisasi, penting bagi Bali untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya. Sinergi antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga tradisi dan kultur yang membentuk identitas Bali.
Melalui program-program yang berfokus pada budaya, masyarakat diharapkan dapat lebih memahami pentingnya pelestarian. Upaya ini memberikan ruang bagi generasi muda untuk belajar dan memahami akar budaya mereka, demi keberlangsungan Bali yang lebih baik.
Komitmen Pemkab Tabanan dalam hal ini tidak hanya muncul dalam kata-kata, tetapi juga dalam tindakan nyata. Melalui berbagai inisiatif kebudayaan, pemerintah berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan harkat hidup masyarakat.
Pelibatan masyarakat dalam setiap tahap pembangunan menjadi sangat krusial. Dengan cara ini, masyarakat tidak hanya sebagai objek pembangunan, tetapi juga sebagai subjek yang memiliki peran aktif dalam perubahan.
Secara keseluruhan, peringatan Hari Jadi ke-67 Provinsi Bali ini merupakan momentum penting bagi seluruh masyarakat. Melalui kebersamaan dan kolaborasi, harapan untuk mewujudkan Bali yang berbudaya dan berkelanjutan bukanlah sekadar mimpi, tetapi bisa menjadi kenyataan.
