www.rekamfakta.id – Di tengah tantangan sosial yang terus meningkat, Kabupaten Sleman menunjukkan semangat kolaborasi yang luar biasa. Pada acara Gebyar Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) Merdeka 2025, 49 perusahaan mengumpulkan bantuan senilai Rp 4,89 miliar untuk masyarakat yang kurang mampu.
Acara berlangsung di Pendopo Parasamya, sebuah lokasi simbolis bagi upaya pemerintah daerah. Semangat gotong royong ini diharapkan dapat mengatasi berbagai isu krusial yang dihadapi oleh warga Sleman.
Tahun keempat penyelenggaraan Gebyar TJSP ini menjadi bukti konkret komitmen perusahaan-perusahaan dalam menjaga kesejahteraan masyarakat. Menurut Ketua Forum TJSP Sleman, Edi Nugroho, partisipasi perusahaan terus meningkat setiap tahunnya.
Pada tahun pertama yang diadakan pada tahun 2022, hanya 21 perusahaan yang berpartisipasi dengan total bantuan Rp 600 juta. Kini, berkat kerja keras dan kesadaran sosial yang makin tinggi, angka tersebut hampir delapan kali lipat meningkat.
“Dengan partisipasi 49 perusahaan tahun ini, total bantuan mencapai Rp 4,89 miliar, meningkat dari 37 perusahaan pada tahun sebelumnya yang memberikan Rp 4 miliar,” jelas Edi. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dan optimisme yang tumbuh di kalangan perusahaan.
Tren ini tidak hanya mencerminkan kemampuan finansial perusahaan, tetapi juga kesadaran kolektif akan tanggung jawab sosial mereka. “Kita melihat jelas bahwa kesadaran ini terus meningkat, menandakan bahwa perusahaan semakin peka terhadap lingkungan sosialnya,” ujarnya.
Bantuan Beragam yang Menyentuh Berbagai Aspek Kehidupan
Dalam acara ini, dana yang terkumpul disalurkan ke berbagai bentuk bantuan dan program. Misalnya, sebanyak 197 paket sembako kemudian didistribusikan kepada warga yang membutuhkan, yang merupakan salah satu langkah awal dalam memerangi kemiskinan.
Paket bantuan tidak hanya terbatas pada sembako, namun juga termasuk peralatan dan modal usaha untuk penyandang disabilitas. Dengan ini, perusahaan berusaha memberikan akses kepada kelompok rentan untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi.
Beasiswa pendidikan menjadi salah satu fokus penting dalam program bantuan ini. Dengan mendukung pendidikan dari jenjang SD hingga perguruan tinggi, diharapkan generasi mendatang dapat menggenggam peluang lebih baik.
Selain itu, bantuan juga diarahkan untuk sarana prasarana penanganan masalah stunting dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Ini menjadi aspek penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkualitas.
“Meskipun kami lebih fokus pada sosial, sektor ekonomi, infrastruktur, dan lingkungan hidup juga mendapat sorotan,” kata Edi. Pendekatan ini bertujuan menciptakan solusi yang komprehensif bagi masyarakat Sleman.
Mendorong Keterlibatan Perusahaan dalam Tanggung Jawab Sosial
Saat ini, Forum TJSP Sleman memiliki 130 anggota, namun hanya 49 yang aktif berpartisipasi dalam tahun ini. Hal ini menjadi tantangan tetapi juga kesempatan untuk mendorong lebih banyak perusahaan bergabung.
Edi mengajak semua perusahaan yang memiliki badan hukum di Kabupaten Sleman untuk berkontribusi. Ia menegaskan bahwa keterlibatan dalam forum TJSP merupakan langkah strategis yang akan membawa manfaat bersama.
“Saat ini kami tetap membuka kesempatan bagi perusahaan lain untuk bergabung dan melaporkan aktivitas TJSP mereka hingga akhir tahun,” tambahnya. Dengan cara ini, lebih banyak tantangan sosial dapat segera diatasi.
Di akhir tahun, Forum TJSP juga merencanakan penghargaan bagi perusahaan yang melaporkan aktivitas mereka, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi nyata. “Ini adalah dorongan bagi kami untuk terus meningkatkan partisipasi,” ungkap Edi.
Langkah ini diharapkan dapat menciptakan budaya yang mendukung partisipasi aktif dari semua sektor di masyarakat. Dengan betul-betul bekerja sama, tantangan yang ada bisa diatasi jauh lebih efektif.
Apresiasi dari Pemerintah dan Harapan untuk Masa Depan
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, memberikan penghargaan besar kepada semua perusahaan yang terlibat. Ia berterima kasih atas komitmen yang terus-menerus diberikan dalam menyukseskan program pembangunan daerah.
“Maturnuwun, Anda semua telah memberikan kontribusi nyata yang penting. Kolaborasi antara pemerintah dan sektor usaha sangatlah penting dalam menanggulangi isu sosial yang kompleks,” ujar Danang.
Ia juga menekankan bahwa kepedulian perusahaan bukan sekadar kewajiban, melainkan investasi langgeng untuk kelangsungan masyarakat dan bisnis itu sendiri. Kontribusi dalam sosial akan membawa dampak positif jangka panjang.
“Dengan masyarakat yang sejahtera, daya beli juga akan meningkat, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan perusahaan,” tambahnya. Hal ini menjadi harapan semua elemen untuk terus menumbuhkan sinergi antara perusahaan dan komunitas.
Selain itu, Danang berharap inisiatif seperti ini akan terus berlanjut dan menjadi bagian dari kultur perusahaan di Sleman. Dengan dedikasi, semua elemen masyarakat bisa saling mendukung dan menuju kemajuan yang lebih baik.